Garut, (BR).- Pemasangan tower fibernisasi di sepanjang jalan Kampung Tabrik Desa Jatisari Kecamatan Karangpawitan Kabupaten Garut, tepatnya di wilayah Rw 12, yang berdampak kepada masyarakat Rw 12 dan sekitarnya.
Pemasangan tiang tower kabel Fibernisasi tersebut tidak mengikut sertakan Rt/Rw setempat, yang mengakibatkan dalam penggalian pemasangan tiang mengenai piva saluran air bagi warga kampung tabrik.
Menurut salah seorang masyarakat kampung tabrik yang keseharian membutuhkan air tersebut, sudah beberapa hari ini air tidak mengalir ke rumahnya, di karenakan ada vipa yang bocor akibat galian pemasangan tiang, ujarnya Selasa 14/03/2023
Ujang Ahmad Dan pak Emon yang bertugas sebagai pengurus pengairan air saat di kompirmasi di lokasi piva bocor mengatakan, sebelumnya tidak mengetahui akan adanya kebocoran piva tersebut, namun saat mau mengalihkan jalur, baru di ketahui bahwa air tidak mengalir ke rumah warga setelah di selidiki di beberapa titik ada rembesan tanah basah.
Setelah di gali baru terlihat bahwa vipa pecah dan di tutup oleh botol aqua, usut punya usut ada galian bekas pemasanga tiang tower yang tidak jadi dipasang, mungkin dikarenakan pas penggalian kena piva paralon air.
Namun setelah di perbaiki tetap air tidak bisa mengalir ke rumah warga, bahkan air keluar dari tempat lain, perkiraan saya ada batu yang masuk ke dalam piva dan terdorong oleh tekanan air.
Untuk itu kami minta pertanggung jawaban kepada pihak PT. INFORTE SOLUSI INFOTEX atas apa telah terjadi ke warga kami, karena akibat penggalian untuk pemasangan tiang tower kabel pibernisasi warga kami sudah 3 hari ini tidak mendapatkan air seperti biasanya, dan kami sudah bekerja untuk mencari dimana titik yang tersumbat, namun sudah 2 hari ini belum di temukan. Ujarnya
Ketua RW 12 Asep Nurodin saat dikompirmasi mengatakan tidak tahu menahu tentang pemasangan tiang tower tersebut, selama ini tidak ada informasi kepadanya akan ada pemasangan tiang tower pibernisasi tersebut, setelah ada masalah seperti ini warga yang biasa menggunakan air baru mengeluh, air tidak mengalir.
“Kami mewakili warga Tabrik minta pertanggung jawaban kepada pihak pengembang atas bocornya piva air tersebut,” ujarnya. (BR.11)
Discussion about this post