SOREANG (BR).- Dalam menyongsong era digital yang semakin keras lanjutnya, dibutuhkan para penggerak pariwisata dari kaum milenial yang melek IT. Bukan tidak mungkin, para kaum muda yang senang berselancar di media sosial ini, bisa membangun branding pariwisata dan budaya khas dari wilayahnya masing-masing, yang akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat.
“Sektor pariwisata dan budaya ini sangat berkontribusi pada PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) PAD (Pendapatan Asli Daerah) Kabupaten Bandung. Branding, promosi dan marketing pun harus dibangun komprehensif dengan melibatkan berbagai stakeholder termasuk masyarakat,”
Untuk itu kegiatan pelatihan tersebut merupakan salah satu program untuk percepatan kualitas SDM pariwisata. Guna mencetak tenaga profesional untuk pemahaman dan pengembangan potensi pariwisata, khususnya di Kabupaten Bandung.
“Untuk promosi pariwisata yang ‘menjual’, tentunya SDM nya juga harus memadai, strategi kita kali ini ya melibatkan kaum milenial yang sudah akrab dengan era digital,”
Melalui pelatihan penggerak pariwisata agen marketing untuk mempromosikan pariwisata di Kabupaten Bandung ini, diharapkan mampu berkontribusi pada peningkatan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Bandung. “seluruh peserta hari ini bisa menjadi agen mempromosikan destinasi wisata yang ada di wilayah masing-masing. Bikin wisatawan penasaran untuk datang ke Kabupaten Bandung, bikin nyaman, aman, tertib, betah, bahagia bahkan cipatakan sebuah kenangan dari setiap destinasi yang dikunjungi oleh para wisatawan itu,”
Sementara, Sekretaris Disparbud Kabupaten Bandung Cecep Hendrawan menambahkan, pariwisata seringkali dipersepsikan sebagai mesin penggerak ekonomi atau penghasil devisa bagi pembangunan ekonomi di suatu Daerah. Namun disamping itu, tujuan mempertahankan cagar alam, seni, dan tatanan kebudayaan didaerah kita pun menjadi tujuannya.
“Pariwisata itu harus dibangun dengan 4 A, yakni Atraksi dan daya tarik wisata itu sendiri, Aksesibilitas yang tersedia sebagai sarana dan prasarana yang menunjang pariwisata, Amenitas atau fasilitas pendukung pariwisata seperti hotel, tempat ibadah, pusat oleh-oleh dan lainnya, serta Agency seperti kawan-kawan yang hadir di sini,” terang Hendrawan sapaan akrabnya.
Dia menyebutkan, hingga pertengahan tahun 2018 jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Bandung mencapai 1,2 juta jiwa. Untuk itu, dengan diberikannya pelatihan kepada 100 orang pemuda yang terdiri dari HPI (Himpunan Pemuda Indonesia) Kabupaten Bandung, Karang Taruna dan GenPI (Generasi Pesona Indonesia), diharapkan bisa ikut mendongkrak jumlah kunjungan tersebut.
“Dengan menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya, saya harap semua peserta nantinya bisa berkontribusi dalam mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan untuk terus bertambah,” cetusnya.
Pada kesempatan itu, turu hadir sebagai narasumber Pakar Fotografi dan praktisi komunikasi Dudi Sugandi, konsultan media dari ayomedia.com dan tim dari CNN. (BR. 01)
Discussion about this post