BANDUNG (BR).– Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 4, Deddy Mizwar (Demiz) siap mendorong daerah-daerah yang masih tertinggal di Jawa Barat. Jika terpilih menjadi gubernur, ia akan melakukan penelaahan secara detail masalah apa yang harus didorong di daerah bersangkutan.
“Kantong-kantong kemiskinan kan masih banyak, misalnya Indramayu, di Jabar Selatan juga banyak. Cara mendorongnya harus dilihat dulu, apakah masalah pertanian karena irigasinya, masalah gizi, UMKM-nya, pendidikannya, kesehatannnya. Makanya akan kita lihat dulu, kan semua berawal dari data,” papar Demiz, usai mengunjungi Pasar Cermat Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB), dalam agenda kampanyenya, Rabu (9/5/2018).
Kabupaten Bandung Barat sendiri masih berada di level daerah tertinggal, ditambah dengan beberapa kali hasil pemeriksaan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK), yang belum pernah mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
RelatedPosts
Ating Himbau, Warga Optimalkan Ibadah Puasa
Selama Ramadan, Karyawan Hiburan Libur 35 Hari
Pilkades Serentak Dilakukan Tahun Ini
Dengan begitu, masalah KBB ini pun harus digali kendala apa yang menghambat perkembangan daerahnya. Ia mengaku yakin KBB bisa didorong untuk maju, terlebih masih berada di lingkaran Bandung raya.
“Setiap daerah kan punya problem masing-masing termasuk Kabupaten Bandung Barat. Termasuk di pemerintahannya yang belum WTP. Ada masalah apa di KBB? Cimahi gak ada, Kabupaten Bandung gak ada,” katanya.
Demiz menyebut, lambatnya perkembangan KBB bukan karena daerahnya yang masih baru. Jika dibandingkan dengan Kabupaten Pangandaran yang lebih muda, perkembangan pembangunannya lebih cepat, bahkan menjadi daerah percontohan di Indonesia.
Demiz yang berpasangan dengan Dedi Mulyadi ini mengaku yakin, sembilan program prioritas yang telah dicanangkannya bisa menjadi solusi atas semua permasalahan daerah.
Terkait kampanye yang dilakukannya, ia mengaku senang dan bersyukur melihat sambutan warga yang menerimanya secara antusias.
“Dari semua daerah yang kita datangi, termasuk KBB ini, semua antusias. Kita bersyukur masyarakat responnya sangat posistif dan banyak yang mendoakan. Ini membuat kita lebih enjoy bersosialisasi,” ungkap Demiz. (Wan)
Discussion about this post