Kab. Bandung Barat, (BR.NET) – Bencana tanah longsor yang terjadi di Desa Cibenda Kecamatan Cipongkor Kabupaten Bandung Barat yang terjadi pada 24 Maret 2024 lalu, menyimpan duka yang mendalam bagi keluarga korban yang terdampak
Aripin (53 thn) salah satunya warga Kp. Sukawarna kehilangan 3 saudaranya akibat longsor ini, saat ini tinggal di posko pengungsian bersama 180 pengungsi lainnya
Menurut Aripin, saat ini dirinya memilih tinggal di pengungsian, karena masih khawatir dengan ancaman longsor susulan “Saya ini takut untuk kembali ke rumah, karena khawatir ada bencana longsor susulan, makanya tinggal di posko pengungsian,” tuturnya, Sabtu, (30/3/2024)
Sementara hasil pantauan Bandung Raya.Net, berdasarkan Panel informasi indentifikasi korban yang dirilis oleh polres Cimahi, Peristiwa bencana tanah longsor yang terpusat di Kp. Gintung mengakibatkan 20 unit rumah rusak berat, dua unit mushola dan satu unit madrasah (masih dalam asesment).
Warga yang terdampak sebanyak 142 KK, dengan jumlah laki- laki 527 orang, jumlah tersebut masih pluktuatif. Dengan rincian yakni dewasa 342 orang, remaja 45 orang, anak-anak usia SD 28 orang, Balita 52 orang dan lansia 60 orang
Selain itu, data orang hilang di kp Cigintung dan Pojok ada 10 orang yang dinyatakan meninggal dunia tertimbun tanah longsor, 4 jenazah telah terindentifikasi yakni Nurul Kofifah (8 thn), Sulastri (20 thn), Diki Saputra (4 thn) dan Aam (50 thn)
Sedangkan sampai saat ini yang masih hilang dan belum diketemukan tetapi data namanya sudah terindentifikasi yakni Aji (2 thn), Encep (63 thn), Eras (50 thn), Opin (45 thn), Dadi (60 thn) dan Nabila (5 thn).
Disebutkan dari 10 orang yang terindentifikasi di desa Cibenda Kecamatan Cipongkor ada 7 orang meninggal dunia tertimbung longsoran tanah, 2 orang selamat dan 3 warga lainnya masih dicari oleh Tim SAR gabungan. (Hamdan)
Discussion about this post