Bandung (BR.NET).- Berawal dari kesalahpahaman, yang tadinya teman dekat malah menjadi target, rekan sekelas, hingga berujung ke indikasi Bullying dan mengakibatkan terjadinya kecelakaan yang dialami korban.
Adapun kronologi dari kejadian awal, paska bubaran sekolah korban akan menganter Kaka Alumni yang akan COD Pakaian, saat akan mengambil uang di ATM para pelaku sudah melihat dan memperhatikan dari kejauhan, ternyata dugaan korban memang benar terlihat di kaca spion kendaraan yang ditumpanginya para pelaku menguntit dan mengikuti dari belakang, diperjalanan para pelaku menendang nendang motor yang ditumpangi Korban hingga kendaraan yang ditumpangi oleng, dan itu terjadi beberapa kali, karena merasa tidak aman akhirnya korban memutuskan untuk kembali ke kampus sekolah SMA Yadika, namun tepat di Kampung Cipeer pelaku menyalib korban dari sebelah kiri kendaraan yang dikendarai Korban, dan memepet mepet serta ngajak Ngobrol, namun temen korban yang diboceng berteriak ada mobil, saat akan ambil jalur sebelah kiri korban sudah terserempet oleh mobil tersebut dan akhirnya mengalami kecelakaan yang berakibat beberapa bagian tubuh korban mengalami luka,” jelas siswi SMA Yadika kabupaten Bandung yang menjadi korban indikasi Bullying dikediamannya Pada Sabtu 24 Agustus 2024.

” Diakui Korban, bahwa musibah yang menimpa diri dan temannya tersebut terjadi pada hari Selasa sore ( 20/8/24), kalimat ” LEBOK ” keluar dari teman sekelas yang memepet tersebut serta tidak ada satupun yang menolongnya “.
Dikatakan Korban, memang tidak ada satupun temen ( Pelaku ) yang melakukan tindak kekerasan terhadap dirinya, hanya menendang nendang motor yang dikendarai hingga sempat oleng beberapa kali, Akunya.
Sementara orangtua Korban merasa prihatin dan was-was atas kejadian yang menimpa anak keaayangannya tersebut, dan memilih Aman serta memindahkan anaknya dari SMA Yadika, karena takut kejadian serupa terjadi kembali dikemudian hari, meski wali kelas anak kandungnya sudah datang dan melayad ke kediaman Korban, dan akan melakukan pemanggilan terhadap para siswa pelaku tersebut.
” Kami keluarga memilih jalur aman bagi anak kami, lebih baik pindah sekolah daripada nanti anak kami celaka lebih parah lagi ” tegas Orangtua Korban.
Berkaitan dengan hal tersebut walikelas korban saat dihubungi baik melalui pesan singkat WahatsApp maupun telpon genggamnya belum memberikan jawaban dan klarifikasinya.
Berkaitan dengan hal tersebut walikelas korban menuturkan bahwa permasalahan
Sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Artinya masalahnya sudah selesai. Itu saja yang bisa saya sampaikan, Tukasnya.( Saeful/Awing)
Discussion about this post