Minggu, 12 Oktober, 2025

Bupati Bandung Tinjau Jembatan Apung Cijeruk yang Ambruk, Kang DS Minta Jembatan Jangan Dipergunakan Lagi

Bandung (BR.NET).- Bupati Bandung, Dadang Supriatna, meninjau langsung kondisi Jembatan Apung Cijeruk yang ambruk pada Jumat (23/5/25)
Jembatan yang menghubungkan wilayah di Kecamatan Bojongsoang tersebut roboh akibat derasnya hujan yang mengguyur kawasan tersebut, menyebabkan debit air sungai meningkat drastis.Bojongsoang, 24 Mei 2025

WAJIBDIBACA

Jembatan Apung Cijeruk selama ini merupakan inisiatif warga sekitar yang sudah digunakan selama lima tahun terakhir. Meski bersifat swadaya, jembatan ini berperan vital dalam mobilitas masyarakat. Pengguna jembatan biasanya memberi sumbangan sukarela antara Rp1.000 hingga Rp2.000 setiap kali melintas.

“Jembatan ini memang dibangun oleh warga, dan setiap hari dilalui masyarakat. Sudah lima tahun digunakan, dan mereka saling bantu dengan sumbangan sukarela,” ujar Bupati Dadang yang akrab disapa Kang DS di lokasi kejadian.

Meski bersifat sementara dan darurat, jembatan ini ternyata telah menjadi jalur penting warga. Namun, pasca ambruknya jembatan, Bupati Dadang memberikan instruksi tegas agar jembatan tersebut tidak lagi digunakan karena dinilai berbahaya secara teknis.

“Jangan dulu digunakan. Saya minta masyarakat bersabar karena kita sedang mencari solusi jangka panjang. Secara teknis, jembatan ini sudah tidak aman,” tegasnya.

Lebih lanjut, Bupati Dadang mengungkapkan bahwa sejak tahun 2016 Pemerintah Kabupaten Bandung telah menyusun Detail Engineering Design (DED) untuk pembangunan Jembatan Leuwi Balem — jembatan permanen yang rencananya akan mampu dilintasi dua kendaraan sekaligus. Usulan ini bahkan telah diajukan ke Gubernur Jawa Barat dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum sejak 2018. Namun, hingga kini belum terealisasi.

“DED-nya sudah selesai sejak 2016, dan tahun 2018 kita sudah usulkan ke Pak Gubernur melalui BBWS Citarum. Tapi belum juga terealisasi sampai sekarang,” kata Bupati.

Ia menjelaskan bahwa pembangunan jembatan permanen ini sangat penting untuk mengurai kemacetan di kawasan Bojongsoang. Selain membangun jembatan, akses jalan dari arah Cikoneng juga akan disiapkan agar arus lalu lintas lebih lancar.

“Kenapa kita dorong pembangunan Jembatan Leuwi Balem, Karena ini salah satu solusi utama untuk mengurangi kemacetan di Bojongsoang. Nantinya, kita juga akan buatkan akses dari Cikoneng untuk mendukung kelancaran arus kendaraan,” tambahnya.

Dalam kunjungannya, Bupati Dadang juga menyampaikan bahwa Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, telah menghubunginya untuk membahas kemungkinan pembiayaan bersama proyek ini, yang diperkirakan memakan anggaran sekitar Rp50 miliar.

“Tadi malam Pak Gubernur sudah menelepon, dan pagi ini kembali menghubungi saya. Beliau bilang, mari kita duduk bersama. Tapi duduk bersama itu harus ada solusi, bukan hanya diskusi tanpa hasil. Kalau soal kewenangan, memang ini wilayah BBWS Citarum, tapi kita semua punya tanggung jawab,” jelas Bupati.

Bupati Dadang menutup pernyataannya dengan menegaskan pentingnya kolaborasi lintas lembaga demi mewujudkan jembatan permanen Leuwi Balem yang aman dan bermanfaat bagi masyarakat.

Dadang Supriatna menegaskan agar Jembatan Cijeruk untuk menjaga hal hal yang tidak diinginkan, paska tergerus air Agar Jangan Dipergunakan warga Masyarakat, Tuturnya ( Awing )

Berita Selanjutnya

Discussion about this post

KOLOM