Kab. Bandung (BR.NET).– Anggota DPRD Kabupaten Bandung dari Fraksi PAN, Yadi Supriadi, menilai Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan Presiden membawa dampak positif, terutama dalam pemenuhan gizi masyarakat dan penanganan stunting.
“Alhamdulillah, dengan adanya program Bapak Presiden, dampaknya terasa bagi masyarakat Kabupaten Bandung. Selain pemenuhan gizi, program ini juga membantu menekan angka stunting,” ujarnya.
Menurut Yadi, MBG tidak hanya menyentuh aspek kesehatan, tetapi juga mendorong perputaran ekonomi. Banyak dapur penyedia makanan menggandeng pelaku UMKM, sehingga membuka peluang usaha baru.
Ia mencontohkan, satu dapur MBG rata-rata mempekerjakan 47 orang sesuai petunjuk teknis BGN.
“Jika di satu kecamatan ada 10 dapur, maka tercipta sekitar 470 lapangan kerja baru. Dengan kebutuhan lebih dari 350 dapur di Kabupaten Bandung, potensi penyerapan tenaga kerjanya cukup besar,” jelasnya.
Terkait dampak terhadap pedagang sekolah, Yadi menilai tidak terlalu signifikan.
“Hasil pantauan di lapangan, warung-warung tetap berjalan seperti biasa. Semua kembali pada rezekinya masing-masing,” katanya.
Dari sisi pengawasan, DPRD memastikan kualitas menu tetap sesuai standar gizi yang ditetapkan.
“Kami selalu mengingatkan mitra agar tidak meminimalisasi menu. Anggaran sudah disediakan, jadi harus dimanfaatkan secara maksimal,” tegasnya.
Berdasarkan data per awal September, terdapat 132 dapur yang terdaftar di portal BGN, dengan lebih dari 90 dapur sudah beroperasi.
“Jika kebutuhan mencapai 358 dapur, saat ini baru sekitar 40 persen. Targetnya, akhir tahun seluruh dapur dapat terpenuhi sesuai data dapodik,” jelasnya.
Yadi berharap, Program MBG dapat terus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Harapannya, MBG mampu meningkatkan taraf kesehatan anak-anak menuju Indonesia Emas sekaligus memperkuat ekonomi desa melalui sinergi antara mitra dapur dan UMKM lokal,” pungkasnya. (Asted)
Discussion about this post