Rabu, 22 Oktober, 2025

Dapur MBG SPPG Kertasari 1 Layani Ribuan Anak Sekolah, Jaga Kualitas dan Gizi Sesuai Standar

Kertasari (BR.NET).- Program Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dapur MBG Kertasari 1 di Desa Cibeureum, Kecamatan Kertasari, terus beroperasi melayani ribuan penerima manfaat sejak tanggal 19 Agustus 2025. Dalam kurun waktu dua bulan lebih, dapur ini telah menyalurkan makanan bergizi kepada 3.537 anak setiap harinya dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari TK hingga SMA serta santri nonformal.

WAJIBDIBACA

” Kami sudah berjalan sekitar dua bulan. Total penerima manfaat di SPPG kami berjumlah 3.537 orang, terdiri dari TK, SD, SMP, SMA, dan juga santri yang tidak bersekolah. Semuanya mencakup sekolah negeri dan swasta,”. Ujar Farida Bilqis, S.Pd, Asisten Lapangan SPPG Dapur MBG Kertasari 1, saat ditemui di dapur produksi yang berlokasi di Kampung Kebon Hui RT 03 RW 021, Desa Cibeureum.

Meski operasional berjalan lancar, Farida mengakui pihaknya kerap menghadapi kendala teknis di lapangan, terutama keterlambatan distribusi akibat faktor pengolahan makanan dan akses jalan.

” Kadang ada keterlambatan waktu distribusi karena pengolahan menu yang cukup kompleks. Seharusnya penyaluran jam 9, tapi bisa molor jadi jam 10 atau 11. Namun semua tetap kami pastikan tersalurkan dengan baik,”. Ungkapnya.

Distribusi makanan dilakukan menggunakan dua unit mobil dapur, menjangkau wilayah hingga radius 6 kilometer. Lokasi terjauh yakni SDN Joglo, dengan waktu tempuh sekitar 15 menit. Namun, rute paling menantang adalah ke SDN Ciakar di Desa Cihawuk, karena harus melewati jalan berbukit dan sebagian masih berupa tanah.

” Kalau SDN Ciakar itu paling sulit dijangkau, karena harus melewati jalan Citarum yang naik turun dan kondisi jalannya rusak,”. Tambah Farida.

Dalam pelaksanaannya, Dapur MBG Kertasari 1 melibatkan 47 pekerja dengan pembagian tugas mulai dari tim persiapan, pengolahan, pencucian alat makan, distribusi, kebersihan, hingga keamanan. Para pekerja menerima upah rata-rata Rp100.000 per hari, sementara tim pengolahan mendapat tambahan Rp25.000 hingga Rp30.000 per hari karena beban kerja yang lebih besar. (Asted)

Berita Selanjutnya

Discussion about this post

KOLOM