SOREANG, (BR.NET).- Bupati Bandung, Dr. H.M. Dadang Supriatna, S.Ip., M.Si., menegaskan pentingnya peran organisasi perempuan Nahdlatul Ulama dalam menjaga ketahanan keluarga, moral masyarakat, serta kualitas hidup perempuan muslimah. Pesan itu disampaikan saat menghadiri Pelantikan Pimpinan dan Rapat Kerja Wilayah Fatayat NU Jawa Barat masa khidmat 2025–2030, bertema “Fatayat NU Digdaya untuk Jawa Barat Istimewa”, di Gedung Budaya Soreang, Minggu (22/11/25).
Dalam sambutannya, Bupati Dadang Supriatna mengucapkan selamat datang sekaligus selamat mengemban amanah kepada Ketua Fatayat NU Wilayah Jawa Barat yang baru dilantik. Ia menekankan bahwa Fatayat NU, yang berdiri sejak tahun 1950, bukan sekadar organisasi, tetapi bagian penting dari gerakan sosial-keagamaan yang membentuk karakter perempuan muslimah dan membangun masyarakat berkeadaban.
Kang DS menegaskan empat tugas pokok Fatayat NU yang harus terus diperkuat, diantaranya,peningkatan kapasitas perempuan muslimah melalui pendidikan dan pelatihan, pemberdayaan ekonomi, penguatan peran perempuan dalam menjaga keutuhan keluarga, serta partisipasi aktif dalam membangun masyarakat. Menurutnya, perempuan adalah fondasi peradaban, dan keberdayaan mereka menentukan kualitas generasi mendatang.
“Fatayat NU memiliki fungsi mulia untuk mengawal perempuan muslimah agar semakin kuat secara ilmu, akhlak, dan kemandirian ekonomi. Ini bukan hanya tugas organisasi, tetapi tugas kemanusiaan,” ujarnya.
Dalam acara tersebut, Kang DS juga menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap angka perceraian di Kabupaten Bandung yang masih cukup tinggi. Meskipun telah menurun dari sekitar 10.000 kasus pada tahun 2021 menjadi sekitar 6.000 kasus saat ini, angka tersebut disebutnya masih jauh dari ideal.
Ia menjelaskan bahwa perceraian dipicu oleh pernikahan dini, persoalan ekonomi, hingga degradasi akhlak yang semakin dipengaruhi penyalahgunaan judi online dan pinjaman online.
“Dampak dari judi online dan pinjol ini sangat nyata. Banyak rumah tangga retak, banyak perempuan menjadi korban kekerasan. Ini masalah moral, ini masalah sosial, dan ini masalah kemanusiaan,” tegasnya.
Bupati meminta Fatayat NU Kabupaten Bandung dan seluruh jajarannya untuk turun tangan mengawal upaya pencegahan. Edukasi, dakwah, pembinaan keluarga, serta program pemberdayaan dinilai menjadi kunci membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah.
Bupati Dadang Supriatna atau juga disebut Kang DS menyambungkan peran Fatayat NU dengan program pemerintah pusat tentang penguatan ekonomi masyarakat. Ia berharap Fatayat NU dapat menjadi mitra strategis dalam mencegah masyarakat terjerumus ke praktik yang merusak seperti judi online, pinjol, dan bank emok.
“Ketika ekonomi keluarga stabil, ketika perempuan memiliki bekal ilmu, akhlak, dan keterampilan, maka keluarga menjadi lebih kuat. Fatayat NU saya harapkan hadir sebagai penjaga moral dan penjaga ketahanan keluarga kita,” ujarnya.
Kang DS menyampaikan doa dan harapannya kepada seluruh pengurus yang baru dilantik. Ia berharap Fatayat NU menjadi penggerak kebaikan dan cahaya bagi umat, mencetak perempuan muslimah yang sehat jasmani, rohani, dan sosial.
“Semoga Fatayat NU terus menghidupkan nilai-nilai Islam yang ramah, membangun perempuan yang mandiri, dan menjaga keluarga serta masyarakat dari berbagai persoalan zaman. Jadilah garda terdepan dalam membangun muslimah yang kuat secara iman, akhlak, dan kemanusiaan,” tutupnya. *(Heri).












Discussion about this post