“Satu dari empat anak Balita kita mengalami stunting. Kondisi ini disebabkan oleh kurang gizi yang cukup lama dan infeksi berulang,” ujarnya.
Berdasarkan data hasil Survei Status Gizi Indonesia yang dilakukan Kementerian Kesehatan tahun 2019, prevalensi stunting pada Balita tercatat 27,76 %.
“Sejak 2018, pemerintah telah melakukan berbagai upaya dalam menurunkan prevalensi stunting. Salah satunya dengan menajamkan berbagai intervensi gizi pada sektor kesehatan untuk menyasar ibu hamil dan anak dari usia 0-23 bulan,” terang Wapres.
Selain upaya tersebut, lanjut Wapres, Pemerintah juga menggiatkan berbagai intervensi yang mendukung terhadap kualitas gizi dan kesehatan pada anak dan ibu hamil seperti akses air, sanitasi, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), akses pangan bergizi juga perilaku hidup bersih dan sehat.
“Semua intervensi tersebut tidak akan efektif jika keluarga tidak mengambil peran aktif untuk memperhatikan kualitas hidupnya. Keluarga memiliki peran signifikan dalam mencegah maupun menanggulangi stunting,” terangnya.
Wapres mengatakan, masalah gizi sangat erat kaitannya dengan ruang lingkup keluarga. Oleh karena itu, Presiden RI Joko Widodo telah meminta BKKBN untuk terlibat aktif dalam pelaksanaan stunting.
Permintaan tersebut, kata Wapres, selain didasari atas pertimbangan pentingnya peran keluarga dalam melakukan penurunan stunting, juga adanya tujuan untuk mencapai target percepatan penurunan stunting yang sudah ditetapkan pada tahun 2024.
“Saya ingatkan, target percepatan penurunan stunting tahun 2024 sebesar 14 %. Untuk mencapai target tersebut, saya meminta BKKBN koordinasi dengan Kementerian dan Lembaga terkait, bahkan lembaga non pemerintah, seperti dunia usaha, akadempisi dan lembaga swadaya,” tuturnya.
Terakhir, Wapres pun meminta Pemerintah Daerah melakukan penguatan koordinasi antar sektor dan optimalisasi di berbagai sumber anggaran guna memastikan layanan tersedia dan diterima masyarakat.
“Untuk pemerintah daerah saya meminta agar koordinasi antar sektor dikuatkan dan berbagai sumber anggaran lebih dioptimalkan untuk memastikan layanan yang tersedia dan diterima oleh keluarga,” katanya. (BR 11)
Discussion about this post