KAB. BANDUNG (BR.NET).- Direktur Utama Perumda Air Minum (PDAM) Tirta Raharja Kabupaten Bandung A. Teddy Setiabudi mengungkapkan bahwa secara teknis eksisting pengelolaan air minum di Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Cikoneng Kabupaten Bandung mencapai 400 liter/detik.
“Kemudian uprating menjadi 600 liter/detik. Kemudian kita dengan rencana pengembangan SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) B to B (Business to Business) ini 500 liter/detik,” kata Teddy dalam keterangannya.
Ia menyampaikan hal itu usai pelaksanaan groundbreaking proyek pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Bandung Timur/Kertasari Kapasitas 1.100 liter/detik di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Cikoneng Jalan Raya Pacet No. 20 Desa Cikoneng, Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung, Jumat (14/2/2025).
Groundbreaking dilaksanakan oleh Wakil Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia (Wamen PU RI) Diana Kusumastuti bersama Bupati Bandung Dadang Supriatna, Direktur Utama Perumda Air Minum (PDAM) Tirta Raharja Kabupaten Bandung A. Teddy Setiabudi, dan para pihak lainnya
Teddy mengatakan pendistribusian air minum dari IPA Cikoneng itu ke delapan kecamatan di Kabupaten Bandung, yakni Kecamatan Bojongsoang, Dayeuhkolot, Solokanjeruk, Rancaekek, Majalaya, Cicalengka, Cikancung dan kecamatan lainnya.
“Air bakunya dari Sungai Citarum,” katanya.
Menurutnya, pengolahan air minum di IPA Cikoneng tersebut ada penambahan 500 liter/detik dari sebelumnya 600 liter/detik, sehingga total pengembangan SPAM ini capai 1.100 liter/detik.
Dikatakan Teddy, air minum yang didistribusikan dari PDAM Tirta Raharja kepada masyarakat pun dengan tarif yang wajar.
“Ini juga sudah dilakukan evaluasi oleh BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) Provinsi Jawa Barat, sehingga antar dua pihak ini mejadi kesepakatan yang sekarang sudah tertuang dalam perjanjian kerjasama,” katanya.
Meski demikian, lanjut Teddy, pihaknya juga meyakini bahwa itu berada ditarif yang wajar dan akan terjangkau oleh masyarakat.
“Untuk kepada masyarakat tarif eksisting tidak berbeda. Sama, tidak ada perubahan tarif,” ujarnya.
Teddy mengatakan bahwa saat ini tercatat 118.500 sambungan rumah yang sudah terlayani oleh Perumda Air Minum Tirta Raharja. “Nanti targetnya akan bertambah menjadi 160.000 sambungan rumah atau jumlah pelanggan,” katanya.
Ia mengatakan bahwa setelah pelaksanaan groundbreaking proyek pengembangan SPAM Bandung Timur/Kertasari ini, dilanjutkan dengan prarekonstruksi.
“Kemudian nanti dilanjutkan ke rekontruksi untuk uprating,” katanya.
Teddy menjelaskan nilai total investasi proyek pengembangan SPAM dengan skema dibagi tiga. Di antaranya pengembalian investasi melalui tarif, ada juga kerjasama berbasis angsuran, dan satu lagi berupa dana talangan.
“Itu juga kita kembalikan sesuai dengan skedul yang disepakati. 30 tahun maksimalnya. Ada juga yang 16 tahun, ada juga yang 9 tahun,” katanya.
Lebih lanjut Teddy mengatakan, bahwa kontribusi dari pusat ke daerah, yaitu dari awal dibimbing secara teknis.
“Kemudian kita juga untuk di hulunya, itu direncakan support dari pemerintahan pusat,” ujarnya.
Lebih lanjut dijelaskan Teddy, bahwa groundbreaking pengembangan SPAM Kabupaten Bandung wilayah timur ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menyediakan akses air minum yang terjangkau, meningkatkan kesehatan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Investasi dalam infrastruktur air minum juga menjadi strategi pembangunan ekonomi dan pemerataan antar wilayah sesuai dengan kebijakan nasional. Namun, penyediaan air minum menghadapi berbagai tantangan, seperti meningkatnya permintaan akibat pertumbuhan penduduk dan urbanisasi, keterbatasan sumber daya air baku, serta pencemaran lingkungan,” jelasnya.
Menurutnya, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 122 Tahun 2015, pemerintah bertanggung jawab atas pengembangan SPAM guna menjamin hak masyarakat untuk memperoleh air minum yang aman.
Di Kabupaten Bandung Wilayah Timur, cakupan pelayanan air minum masih tergolong rendah, yaitu hanya 8,18% dari total penduduk 1,002 juta jiwa yang terlayani pada tahun 2023, atau sekitar 125 ribu jiwa.
“Salah satu penyebab utama adalah jumlah sambungan rumah yang belum memadai dibandingkan dengan pertumbuhan penduduk. Untuk meningkatkan cakupan pelayanan, berbagai strategi diterapkan, seperti optimalisasi pemasaran, pemanfaatan investasi (baik dari APBN, APBD, maupun pihak swasta), serta penerapan skema kerja sama Business to Business (B to B),” tuturnya.
Teddy mengatakan pengembangan SPAM Kabupaten Bandung Wilayah Timur rencananya akan dilaksanakan oleh investor melalui skema kerja sama B to B (Business to Business) antara Perumda Air Minum Tirta Raharja dengan badan usaha sebagai upaya untuk memperluas cakupan pelayanan sesuai dengan target yang dicanangkan dalam SDGs.
Dikatakan, informasi terkait Pengembangan SPAM Bandung Timur SPAM Kabupaten Bandung Wilayah Timur merupakan sebuah inisiatif strategis yang diluncurkan sebagai hasil kolaborasi erat antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Kabupaten Bandung, dan Perumda Air Minum Tirta Raharja.
“Program ini hadir sebagai bagian dari upaya mendukung program Asta Cita yang berfokus pada penguatan ketahanan air untuk masyarakat dengan melibatkan sektor swasta,” ujarnya.
Pemerintah Pusat berkomitmen untuk membangun unit Penyediaan Air Baku serta jaringan pipa transmisi air baku sebagai tulang punggung SPAM Kabupaten Bandung Wilayah Timur.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Bandung berperan aktif dalam memberikan dukungan modal kepada Perumda Air Minum Tirta Raharja, khususnya dalam pengembangan sambungan rumah ke masyarakat. SPAM Kabupaten Bandung Wilayah Timur merupakan inisiatif besar yang berorientasi regional, dirancang untuk memenuhi kebutuhan air baku dan air bersih bagi masyarakat di Bandung Raya.
“Proyek pengembangan SPAM ini bukan hanya sekedar upaya penyediaan air minum masyarakat, tetapi juga merupakan komitmen nyata dari Kabupaten Bandung sebagai salah satu sumber air baku utama di Cekungan Bandung,” sebutnya.
Kabupaten Bandung berperan sebagai garda terdepan dalam memastikan ketersediaan air baku dan air minum untuk masyarakat di wilayah Kabupaten Bandung Wilayah Timur, serta Bandung Raya pada umumnya.
Gambaran mengenai program pengembangan SPAM Kabupaten Bandung Wilayah Timur, yaitu SPAM Eksisting Kabupaten Bandung. Saat ini, Perumda Air Minum Tirta Raharja baru melayani sekitar 40.000 pelanggan pada SPAM Eksisting di Kabupaten Bandung Wilayah Timur.
“Melalui skema kerja sama business to business (B to B), pada SPAM eksisting ini akan dilakukan peningkatan kapasitas Instalasi Pengolahan Air (IPA), sehingga diproyeksikan akan menyerap ± 20.000 pelanggan di Kecamatan Ciparay, Baleendah, Bojongsoang, dan Dayeuhkolot pada tahun 2025 sampai dengan 2026,” jelasnya.
Sementara SPAM Kertasari, Unit Air Baku Ditjen SDA Kementerian PUPR akan membangun bendung/intake serta pipa transmisi air baku dengan pendanaan APBN. Berdasarkan Berita Acara Kesepakatan Hasil Sinkronisasi Program Penyediaan Air Baku untuk Air Minum antara Ditjen SDA dan Ditjen Cipta Karya Provinsi Jawa Barat (tanggal 28 Februari 2024), pembangunan SPAM Kertasari telah menjadi prioritas dalam rencana pembangunan tahun 2025 untuk melayani wilayah Bandung Timur, Kabupaten Bandung, hingga Kota Bandung.
Unit Produksi Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) baru berkapasitas 500 lps akan dilaksanakan melalui skema kerja sama business to business (B to B) pada tahun 2027, diproyeksikan dapat menyerap ± 24.000 pelanggan secara bertahap di Kecamatan Majalaya, Solokanjeruk, Rancaekek, dan Cikancung.
Distribusi Pelayanan
Pembangunan Jaringan Distribusi Utama (JDU) akan dilakukan melalui skema kerja sama business to business (B to B). Selain itu, Pemerintah Kabupaten Bandung turut berkontribusi dalam penyertaan modal untuk pembangunan jaringan distribusi pembagi hingga pipa pelayanan sambungan rumah ke pelanggan.
PDAM Tirta Raharja juga turut mendoakan alur proses kerja sama B to B yang dilakukan. Kerja sama yang dilakukan Perumda Air Minum Tirta Raharja berpedoman kepada Peraturan Direksi Nomor 690/Per.04-PERUMDA/2019 tentang Kerja Sama Investasi dengan Badan Usaha dalam rangka Penyelenggaraan SPAM.
Prinsip kerja sama menganut prinsip transparansi, efektif, efisiensi, pengendalian dan pengelolaan risiko, kemandirian, kewajaran, kemanfaatan, akuntabilitas. Adapun serangkaian proses yang sudah dilakukan mulai dari tahap penyiapan, transaksi sampai dengan pemantauan dan evaluasi mengacu kepada Peraturan Direksi tersebut melibatkan pendampingan dari tenaga ahli yaitu Ditjen Pembiayaan Infrastruktur Kementrian PU, LKPP, BPKP Provinsi Jawa Barat, Kejaksaaan Tinggi Provinsi Jawa Barat, Kejaksaan Negeri Kabupaten Bandung, Fakultas Hukum Universitas Indonesia, serta tenaga ahli lainnya.
Pengembangan SPAM Kertasari merupakan langkah strategis yang didukung penuh oleh Bupati Bandung selaku KPM (Kuasa Pemilik Modal) dan Pemerintah Kabupaten Bandung untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui akses air bersih yang lebih luas dan berkelanjutan.
Melalui sinergi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Perumda Air Minum Tirta Raharja, Badan Usaha Mitra, dan stakeholder lainnya. Proyek ini diharapkan dapat menjadi solusi inovatif untuk menjawab tantangan penyediaan air minum di wilayah Kabupaten Bandung.
“Kolaborasi ini mencerminkan komitmen bersama dalam membangun infrastruktur pelayanan air minum yang tangguh dan berdaya guna bagi masyarakat,” pungkasnya. (Awing)
Discussion about this post