Bandung (BR.NET).- Dua sisi antara pemusik dengan politikus yang masing masing memiliki keterkaitan, pasalnya saat ini tidak sedikit pemusik dijadikan alat dalam kontestasi politik dalam menarik hati masyarakat serta pengerahan masyarakat.
Menurut salah seseorang Seniman Jawa Barat H. Edi Risana menuturkan bila kita memandang dari sisi idealisme seorang musisi ( Pemusik) dalam membuat agenda musik untuk mensosialisasikan para orang yang memiliki keinginan terutama jabatan seorang DPR/DPRD, Bupati/walikota dan sebagainya sebetulnya Narsis, Ujarnya Selasa 19 Desember 2023.
Karena selalu mengindahkan, selalu membaguskan dalam sebuah Naskah, yang konon katanya kedepannya kita tidak paham., apakah akan sesuai dengan Naskah, yang dibagi akan dan tidak mungkin pencitraan tidak bagus Naskahnya.
Maka mau tidak mau sipembuat musik pemikirannya akan ekonomis, bukan lagi idealisme, itu pasti ekonomis. Maka ia akan membuat sesuai dengan keinginan ( Pesanan), meski dalam hatinya bertolak belakang, Tuturnya.
” Tapi hal yang lainnya yang lebih penting ” Kita butuh hidup ” Yang penting berkah tidak membuat sebuah penyelewengan”.
Lewat musik saya buat pondasi dan pohon pohon dalam jiwa, saya memiliki keinginan yang hingga kini belum diterjemahkan, padahal dalam membuat musik saya ikhlas lillahita’ala, Kata Edi.
Menururtnya, seniman itu Hatinya yang harus dilihat, beda dengan politikus kutu loncat, kawan kawan lama saja bisa ditinggalkannya, maka saya tidak akan gegebah dalam membuat sebuah naskah karena bisa meludahi muka sendiri ” Dalam membuat Naskah saya berpatokan terhadap politik, Agama, cinta dan realita “Tegas H. Edi.
Seorang seniman kalau sayang itu dengan pemberiannya, masyarakat sekitar berpandangan saya seorang ulama, saya seorang pemusik.
Disampaikan Edi Risana, satu hal yang perlu menjadi patokan kita, bila kita akan melihat ahlak seseorang imannya bagus, jangan memandang seseorang karena dia keluar dari mesjid, tapi mari kita lihat saat dia keluar dari mesjid, Apakah Hutangnya benar, apakah jual belinya benar, Hablu minanas ( sosialnya) benar, berbicaranya benar, berprilakunya benar, baru disitu kelihatan akhlaknya, tukasnya. *****
Discussion about this post