PANGALENGAN (BR).- Banjir bandang yang terjadi di Kertamanah Desa Margamukti Kecamatan Pangalengan, kabupaten Bandung, yang menyebabkan 150 rumah terendam, hingga ketinggian air 70 cm, membuat warga masyarakat RW 10, 12 dan RW 13 menderita.
Menurut Boby. “Biasanya tidak pernah banjir, meskipun hujan deras sekalipun, kali ini banjir bandang bisa menimpa kampung kami Pangalengan,” kata boby, (1/3/2019) lalu.
Boby, menjelaskan banjir bandang terjadi pada pukul 16.30 WIB. Sebelum banjir bandang, terjadi hujan dengan limit waktu kurang lebih 4 jam, padahal di Sukamanah hujan tidak terlalu besar, namun diatas tepat hulu sungai citarum hujan besar terjadi.
“Besar kemungkinan diatas telah terjadi alih fungsi, pepohonan yang biasanya ditanami pepohonan besar, kini menjadi sayuran, disinilah para steackholder dituntut untuk melakukan penelusuran dan pengamanan terhadap lahan lahan alih fungsi tersebut, siapa yang bertangung jawab,” pungkas Boby.
Saat dihubungi Kepala Desa Margamukti, Yayat Endang mengelak kalau di wilayahnya telah terjadi banjir bandang, dan meluapnya air di Kp. Rancamanyar RW 10, 12 dan RW 13 itu diakibatkan karena saluran air kecil (solokan), hingga air meluap ke jalan dan rumah warga, rumah yang mengalami kerusakan dan terendam dijelaskan kades hanya yang berada dipinggiran jalan saja, dan yang paling mengalami kerusakan parah terletak di RW 12.
“Meluapnya air diakibatkan hujan deras terjadi hingga 4 jam, kejadian seperti ini sudah rutin terjadi setiap tahun, pihak pemerintah desa sendiri sudah melakukan upaya dengan membuat sodetan dan itu atas ijin dari pihak PTPN, untuk antisipasi harus dilakukan normalisasi solokan atau pelebaran solokan, “tutur Yayat. (BR. 01)
Discussion about this post