Bandung (BR).- Lurah Kelurahan Ledeng, Kecamatan Cidadap Kota Bandung, Budi Prasetio S. Ip. MM., melantik Prof. Dr. Dadan Wildan Anas, M. Hum sebagai Ketua RW.02 Kelurahan Ledeng. Prosesi pelantikan itu dihadiri oleh unsur Kelurahan Ledeng, Polsek Cidadap, hingga tokoh masyarakat.
Lurah Ledeng, mengaku sebagai lurah dengan jabatan struktural eselon 4a, harus melantik ketua RW.02 yang juga Staf Ahli Menteri Sekretaris Negara ini dan mantan deputi menteri, eselon 1a. Baru pertama kalinya sejak jadi lurah, melantik seorang pejabat eselon 1 untuk jadi Ketua RW. Ini merupakan kejutan bagi saya sekaligus peristiwa yang bersejarah, ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, Prof. Dadan terpilih sebagai Ketua RW.02 Kelurahan Ledeng dengan meraih suara terbanyak, yakni 270 suara dalam pemilihan Ketua RW yang berlangsung, minggu, 18 September 2022. Sementara calon lain yang juga petahana, Endang Tosidin, S.Pd meraih 94 suara.
Prof. Dadan Wildan, selain menduduki jabatan Staf Ahli Menteri Sekretaris Negara, juga pernah menduduki jabatan Deputi Menteri Sekretaris Negara. Saat ini, juga sebagai Komisaris Utama PTPN.1.
Ketika diwawancarai, ditengah kesibukannya sebagai staf ahli menteri, komisaris utama di perusahaan BUMN, dosen, Ketua Yayasan Pendidikan Prima Cendekia Islami, dan jabatan lainnya, mengapa masih bersedia menjadi Ketua RW.
Prof. Dadan menuturkan awalnya, saya tidak berniat untuk mengikuti kontestasi pemilihan Ketua RW. Namun, karena hanya ada satu calon yang akan maju, yakni Ketua RW petahana, maka atas permintaan warga, saya ikuti kontestasi itu. Tanpa diduga malah saya yang terpilih.
Ketika ditanya, sekelas Staf Ahli Menteri mau menjadi Ketua RW, Prof. Dadan menjawab, saya ingin mengisi sisa hidup ini untuk memberi manfaat dan maslahat kepada masyarakat banyak, terutama masyarakat sekeliling di tempat tinggal saya. Dipercaya sebagai Ketua RW, saya maknai sebagai ladang amal. Saya sadar, bahwa warga terdekatlah yang nanti akan mengurusi jenazah saya, jika saya wafat. Karenanya, saya ingin menanam kebaikan untuk melayani masyarakat, ujar Komisaris Utama PTPN-1 ini.
Biasanya, para pejabat itu gengsi untuk menjadi Ketua RT atau RW. Hal itu bisa difahami, jika menganggap jabatan ketua RT atau RW dari gengsi. Namun, bagi saya, amanah ini saya maknai sebagai ladang amal, untuk lebih banyak membantu masyarakat dan lebih mendekatkan diri pada masyarakat. Kita dapat berinteraksi dan membantu mengulurkan tangan bagi warga yang memerlukan bantuan. Inilah kesempatan saya untuk mengabdi kepada masyarakat, ungkap Prof. Dadan.
Saya ingin memberi inspirasi, bahwa setinggi apapun jabatan kita, tidak boleh jauh dari masyarakat. Kita harus dekat dengan masyarakat. Jabatan setinggi apapun, pada waktunya akan lepas. Lalu kita kembali ke masyarakat. Kalau kita menjauh dari masyarakat, merasa diri pejabat, merasa tidak layak bergaul dengan mereka, padahal yang membayar gaji kita sebagai pejabat, ya rakyat. Tahu dirilah, berterimakasihlah pada mereka. Salah satu upaya itu, saya bersedia menjadi ketua RW. Itu sebuah kehormatan, pengabdian, sekaligus ladang amal, tutupnya. (BR.01)
Discussion about this post