Teh Nia Ucapkan Selamat Kepada Kang DS dan Aa Arul
Bandungraya. net – Soreang | Hj. Kurnia Agustina mengaku legowo dan menerima kekalahannya dari pasangan calon bupati Bandung nomor urut 3 Dadang Supriatna-Sahrul Gunawan (Bedas) setelah keluarnya hasil real count KPU Kabupaten Bandung.
Teh Nia sapaan akrabnya, mengaku jika dirinya dengan Usman Sayogi dan Tim Pemenangan NU Pasti Sabilulungan sudah berusaha maksimal di kontestasi Pilbup Bandung 2020. Namun, pada kenyataannya kemenangan tak berpihak kepadanya.
“Kami berbesar hati menerima apa yang sudah diputuskan KPU dan Bawaslu. Saya ucapkan selamat untuk Kang DS dan Aa Arul semoga bisa menjadi pemimpin gang amanah dan bisa membawankehendak masyarakat ke arah yang lebih baik,” kata Teh Nia di Soreang, Rabu 16 Desember 2020.
Menurutnya, hasil akhir ini diharapkan bisa menjadi preseden baik agar pembangunan di Kabupaten Bandung bisa dilaksanakan secara berkelanjutan dan berkesinambungan.
“Sekarang mah semuanya harus ngahiji. Mari sekarang sama-sama Sabilulungan. Karena pembangunan tidak bisa dilakukan sendiri, harus pentahelix,” ujarnya.
Ia berharap agar seluruh masyarakat Kabupaten Bandung bersatu kembali agar pembangunan yang telah dilakukan bisa lebih maju lagi. Ia pun berharap agar pasangan Bedas bisa bekerja sesuai dengan cita-cita perjuangannya.
Dengan hasil perolehan suara berkisar kurang lebih 30 persen, Teh Nia sendiri cukup berbangga hati. Sebab, perolehan suara tersebut merupakan suara murni hasil perjuangan sosialisasi dan kampanye secara fair. Sehingga ia tidak menyesali itu.
Ke depan Teh Nia berkomitmen akan terus berjuang melakukan gerakan-gerakan sosial kemasyarakatan meski dirinya dan Usman Sayogi kalah dalam kontestasi Pilbup Bandung 2020.
“Justru ini menjadi bekal saya untuk terus melakukan gerakan kemasyarakatan. Saya tidak akan berhenti. Karena syiar dakwah bisa dilakukan dari berbagai hal,” kata dia.
Terkait Tim Pemenangan yang akan melakukan gugatan, Teh Nia sendiri tak banyak berkomentar. Ia mengatakan hal itu menjadi terpisah karena masuk dalam ranah hukum.
Secara pribadi dirinya legowo mengakui kekalahan. Ia tidak ingin jika gugatan yang dilayangkan tim pemenangan termasuk dari partai diinterpretasikan jika dirinya haus kekuasaan.
“Untuk gugatan kan ranahnya berbeda. Karena saya diusung partai jadi saya tidak mau mendahului apa yang menjadi kewenangan dan kepercayaan partai.
Saya fakir hukum. Saya serahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum untuk mengkaji dan memfollow up apa yang menjadi gugatan dan pengaduan. Saya sih pada dasarnya percaya keadilan dan kebenaran bisa ditegakkan,”pungkas dia. (BR.01)
Discussion about this post