Cianjur (BR).- Miris beginilah 90 siswa-Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bunijaya,Desa Sukamulya, Kecamatan Cikadu, Cianjur Selatan, Jawa barat calon penerus Bangsa, melakukan KBM ditempat berlantai tanah merah mirip seperti sebuah kandang kambing, dengan dinding terbuat dari bilik anyaman bambu yang diapit papan kayu yang sudah pada bolong sehingga tak layak untuk dijadikan tempat belajar dan mengajar.
Informasi yang diterima Bandungraya.net pada saat relokasi ke kampung Cipatat tahun 2019,kala itu pernah mendapat bantuan Ruang Kelas Baru (RKB) 1 Lokal untuk belajar kelas 1 dan 2,namun karena tidak cukup ruang kelas untuk belajar mengajar sehingga warga masyarakat bersama pihak sekolah membangun sekolah gubuk bambu secara swadaya untuk ruang kelas 3,4,5 dan kelas 6.
Tri Wulan Dewi Salah seorang guru mengatakan,benar seperti beginilah kondisi bangunan Sekolah tempat kami mengajar dan anak anak belajar dengan kondisi gubuk bambu terbuat dari anyaman bambu berlantaikan tanah merah.
“Punya bangunan ini juga atas inisiatif para orang tua murid pada tahun ajaran 2022 untuk supaya Siswa-siswi kelas 3,4,5 dan kelas 6 bisa belajar,”Katanya saat dihubungi via telepon WhatsApp Jumat (14/10/2022).
Masih Ucap Dewi,Awalnya bangunan sekolah berada di kampung bunijaya karena tak berkembang dan rawan bencana longsor sehinga di relokasi ke kampung Cipatat atas ijin para orang tua murid dan dinas pendidikan.
“Pernah pada tahun 2019 dapat bantuan pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) 1 lokal dari Dinas Pendidikan untuk belajar siswa-siswi kelas 1 dan 2, disatukan sama kantor,”Tukasnya.
Dewi Menambahkan,Adapun anak anak belajarnya dengan sistem silih berganti seperti Kelas 1 mulai dari pagi sampai jam 10 dan untuk kelas 2 mulai siang sampai jam 1 Setiap hari Seperti begitu cara belajar anak anak di Sekolah SDN bunijaya.
“Kami bersama guru lainya berharap Semoga pemerintah baik kabupaten, Perovinsi dan pusat bisa segera membantu pembangunan sekolah kami supaya anak anak bisa belajar dengan nyaman,”Tegasnya.
Sementara itu Supyandi S.pd Guru yang Tertua Di SDN bunijaya menjelaskan,terkait bangunan sekolah yang direlokasi dari kampung bunijaya ke kampung cipatat atas ijin para orang tua murid.
“Alasan kami pihak sekolah merelokasi bangunan sekolah SDN bunijaya ke Kampung Cipatat,karena di kampung bunijaya rawan longsor serta tidak berkembang,”ujarnya.
Masih papar Supyandi, Sekolah SDN Bunijaya berdiri sejak tahun 1964 yang awal mulanya bertempat di Kampung Bunijaya karena kurang berkembang dan lokasinya rawan longsor sehinga di relokasi ke kampung Cipatat pada tahun 2019 yang pada kala itu mendapat bantuan Ruang Kelas Baru (RKB) 1 dari pemerintah, adapun untuk bangunan sekarang gubuk bambu kelas 3,4,5,6 dibangun oleh warga masyarakat secara swadaya pada bulan Juli tahun ajaran 2022.
“Alhamdulilah untuk muridnya walau harus belajar di sekolah gubuk bambu sekarang sudah mencapai 90 orang siswa-siswi, harapan kami semoga pemerintah baik kabupaten, provinsi dan pusat untuk segera bisa membantu bangunan Sekolah Ruang Kelas Baru (RKB), sebab kami juga ingin memiliki bagunan sekolah yang layak untuk belajar dan mengajar,”pungkasnya (BR-26)
Discussion about this post