Kamis, 20 November, 2025

NGOPI Bersama Ace Hasan Syadzily, Komitmen Tingkatkan Pendidikan Islam

Kab. Bandung (BR).-Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat menyelenggarakan kegiatan Ngobrol Pendidikan Islam (NGOPI) bersama Komisi VIII DPR RI di wilayah Kabupaten Bandung Kegiatan dilaksanakan di Hotel Sutan Raja, Sabtu (23/09/2023) dihadiri oleh Kesi Bimas Kemenag Kab Bandung, Drs Azis Kawakibi M.Si. Anggota Komisi VIII DPR RI, Dr. H. TB. Ace Hasan Syadzily, Kepala Seksi Madrasah.H.Wawan Solihin M.pd.

WAJIBDIBACA

Azis Kawakibi selaku Ketua Panitia, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bersumber dari DIPA Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat yang di mandatory oleh DPR RI. “Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka Pemantauan dan Pendampingan Program Pendidikan Islam di Jawa Barat,” ujarnya.

“Acara Ngobrol Pendidikan Islam ini merupakan momen yang sangat berharga, di mana kita dapat saling bertukar pikiran, menggali gagasan, dan mengambil langkah bersama untuk meningkatkan kualitas pendidikan Islam di Indonesia, khususnya di Kabupaten Bandung,” ujar Azis Kawakibi

Azis Kawakibi menyampaikan terima kasih kepada Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Barat dan Komisi VIII DPR RI yang telah mendukung dan memfasilitasi acara ini. “Ini menunjukkan komitmen kita bersama dalam menjadikan pendidikan Islam sebagai bagian integral dari pembangunan bangsa,” tuturnya

Sementara itu, Anggota Komisi VIII DPR RI, Dr.H.TB.Ace Hasan Syadzily , menyambut baik partisipasi para tokoh pendidikan Islam dalam dialog tersebut. “Pendidikan Islam merupakan bagian penting dalam pembangunan bangsa, dan kami berharap pertemuan ini dapat memberikan kontribusi positif dalam merumuskan kebijakan-kebijakan yang relevan,” ujarnya.

Kang Ace berharap,dalam mengembangkan pendidikan islam,bahwa sebagai bangsa kita ini harus menjadikan agama sebagai fondasi dalam kehidupan kita,tanpa fondasi agama sebagai sumber akhlak,moral dan perilaku yang baik”katanya.

Menurut Kang Ace, tantangan pendidikan Islam saat ini adalah bagaimana dunia pendidikan bisa memanfaatkan bonus demografi.

“Kalau dunia pendidikan kita tidak mampu memanfaatkan bonus demografi, kita akan sulit menjadi negara maju. Karena itu kita harus kerja keras mendorong supaya kualitas pendidikan kita semakin bagus. Kalau tidak, kita akan terjebak menjadi negara kelas menengah,” katanya.

Sebagai alumni madrasah, pihaknya akan senantiasa berkomitmen dan terus mendorong supaya negara memberi perhatian pada pendidikan madrasah

“Anggaran pendidikan terutama Pendidikan Islam harus terus menerus diperjuangkan di Senayan. Makanya saya selaku pimpinan di Komisi VIII bagaimana berdebat dengan data supaya negara punya keberpihakan kepada pendidikan madrasah,” katanya.

Dia berharap semua komponen bisa bersinergi untuk mencapai tujuan kemajuan pendidikan Islam ini.

“Saya mohon doa dan dukungan semua pihak biar bisa terus berjuang di tingkat pusat. Bapak ibu sebagai praktisi di lapangan,” tutup Kang Ace.(BR17)

Berita Selanjutnya

Discussion about this post

KOLOM