
Lebih lanjut dalam kata lain, sebutnya, dirinya pun sangat berapresiasi dan berucap selamat atas penghargaan yang diraih oleh BNN Garut sebagai juara terbaik lomba Pestival Film Pendek yang diadakan oleh BNN RI.
“Saya pernah menonton Film-nya di channel YouTube milik BNN berjudul Anomali Asa. Filmnya seru, seakan tentang realita peredaran narkoba yang memang sekarang seperti itu adanya, hingga sudah sepantasnya Film Anomali Asa hasil karya BNN Garut, bisa menjadi juara,” paparnya.
Dikatakannya, sangat mungkin ini kado terbaik buat Garut yang dibawa oleh BNN Garut dalam puncak peringatan HANI di Jakarta, guna menyatukan visi dan misi dalam memerangi narkoba.
“Hal ini, sangat perlu dilakukan dalam strategi khusus untuk memerangi maraknya peredaran narkoba. Terutama hubungan komunikasi seluruh komponen masyarakat dan tokoh masyarakat, yakni mulai dari tingkat keluarga, RT/RW, Desa, hingga ketingkat lebih tinggi seperti kepolisian yang bertugas memantau peredaran/ pengguna narkoba,” tandasnya.
Menurutnya, kedepan pidana hukuman mati bagi para pengedar narkoba harus dijalankan, karena mereka merupakan teroris paling besar di abad modern sekarang ini.
Dalam hal ini, tidak perlu lagi timbul pertanyaan cara polisi dalam menangani masalah narkoba yang dinilai tidak setegas seperti saat memburu teroris.
“Kepolisian memerangi narkoba tidak seperti memerangi teroris yang harus ditembak mati. Sehingga pembuat dan pengedar narkoba tidak gentar pada kepolisian,” tukasnya. (BR-11)
Discussion about this post