Bandungraya.net – KBB | Sejumlah senior partai yang mengatasnamakan Gerakan Penyelamatan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyatakan kekecewaannya terhadap hasil Muktamar IX dan Susunan Pengurus DPP PPP Periode 2019-2025.
Mereka adalah para senior, ulama PPP, tokoh pejuang partai, sebagian besar pengurus harian DPP 2016-2020 dan simpatisan, yang merasa ditinggalkan oleh Ketua Umum PPP, Suharso Monoarfa.
Dalam pandangan mereka, susunan kepengurusan DPP PPP kali ini tidak mencerminkan unsur-unsur fusi sesuai dengan sejarah partai berlambang kabah tersebut.
Kondisi tersebut membuat sejumlah pengurus partai di daerah bereaksi dengan menyayangkan adanya kelompok internal partai yang menamakan Gerakan Penyelamat PPP.
“Saya pikir tidak elok dan tidak perlu lah kalau urusan tidak puas dengan komposisi Pengurus Harian DPP, harus bikin Gerakan Penyelamat PPP atau apalah namanya. Tantangan ke depan itu sangat berat, parliamentary threshold 5 persen, jadi jangan gaduh lah,” ujar Ketua DPC PPP KBB, Samsul Ma’arif, saat dihubungi melalui telepon seluler, Kamis (18/2/2021).
Discussion about this post