Cileunyi (BR).-Kepala Sekolah Dasar Negeri Percobaan (SDNP) Kecamatan Cileunyi, Kab. Bandung, Jawa Barat, Hj. Juju Juangsih, M.Pd dihadapan Kepala UPT Cileunyi Drs. Ruswan Rustandar S.Ip., M.Si., Kasubag TU Uwon Suwondo,S. Sos., Ketua PGRI Prov Jabar Drs. H. K. Edi Parmadi, M.M.Pd., Ketua Cabang PGRI Cileunyi Supendi, S.Pd., akan menghentikan dana partisipasi masyarakat.
Penghentian dana partisipasi dari orang tua siswa yang dilakukan komite sesuai arahan Kadisdik Kab. Bandung Drs. Juhana MMPd dan Inspektorat Kab. Bandung.
Pada acara yang dilaksanakan di Gedung SDNP Cileunyi, Sabtu (22/9) kemarin, Juju mengaku akan mengelola dana BOS dengan ektrakulikuler pramuka.
“Ini pasti berpengaruh pada 34 honorer dan siswa. Dan untuk belasan ektrakulikuler yang diberhentikan, saya minta maaf pada orang tua siswa dan tenaga honor,” tutur Juju.
Sementara Ka UPT TK/SD Cileunyi Drs. Ruswan Rustandar MS.i mengatakan, orang tua siswa di SDNP harus diberi pemahaman secara porposional.
“Ternyata kontribusi orang tua siswa terhadap SDNP begitu tinggi. Ini harus diapresiasi dan tidak ada gangguan dari internal maupun ekternal,” ujar Ruswan.
Sedangkan Edi meminta, jangan memunculkan ide untuk memberhentikan pendanaan dari orang tua siswa. Karena, kata dia, kalau dihentikan akan ada dampak domino terhadap siswa, guru honor dan ektrakulikuler siswa SDNP.
“Jangan sampai yang menjadi unggulan terhenti pula. Menurut saya, harus ada proses kesepahaman antara orang tua siswa, komite dan managemen terbuka,” imbuhnya.
Sedang menurut Ketua PGRI, Kecamatan Cileunyi Supendi bahwasanya mendukung Kepala SDNP Hj. Juju untuk menghentikan dana dari orang tua siswa karena sifatnya mengikat dan bertentangan dengan peraturan kemendibud 75 tahun 2016. “Itu pasti ada dampaknya pada honorer dan siswa yang biasa menjalani ektrakulikuler unggulan,” katanya.
Sementara Ketua Komite SDNP Pipin Saripin, menyebutkan bahwa dana dari orang tua siswa dikelola komite. Jika ada orang tua siswa yang ragu, pihaknya mempersilahkan datang.
“Adapun saldo Rp.125 juta ada di bendahara komite. Saya tidak menyangka, 80 persen orang tua siswa setuju pendanaan dari orang tua siswa dilanjutkan dan akan membuat pernyataan tertulis untuk diserahkan pada dinas terkait, ungkapnya.
Sedangkan di lain waktu Kadisdik Kab. Bandung Drs. Juhana MMPd, menyatakan bahwa SDNP adalah sekolah percobaan yang inovatif, dimana dalam pelaksanaan pembelajarannya di atas standar bahkan sudah ada pembelajaran bidang studi maka secara otomatis membutuhkan biaya operasional yang lebih tinggi pula dalam mencapai prestasi, maka tanpa subsidi dari Orangtua siswa semua itu tidak akan tercapai.
Lebih lanjut Juhana, menghimbau untuk saat ini segala bentuk partisipasi dan sumbangan dari Orangtua siswa yang ada di SDNP agar segera dihentikan dan netralisasikan, serta perlakukan SDNP seperti SDN yang lain sesuai dengan peraturan. (BR-09)
Discussion about this post