Kamis, 20 November, 2025

Rangkaian Hari Jadi Sumedang ke-444, Keraton Sumedang Larang Gelar Kirab Panji

Sumedang (BR).- Keraton Sumedang Larang bersama Pemkab Sumedang Gelar Kirab Panji dan Mahkota Sumedang Larang dalam rangka rangkaian Hari Jadi Sumedang ke- 444, yakni berangkat dari Darmaraja sampai ke Balai Agung Srimanganti, Gedung Negara Sumedang, selama dua hari (15-16 Mei 2022).

WAJIBDIBACA

Adapun, kirab tersebut terselenggara atas kerjasama Kewargian Keraton Sumedang Larang, Dewan Kebudayaan Sumedang, Organisasi Budaya, Lembaga Adat, Lembaga swadaya masyarakat, Majelis taklim dan unsur elemen masyarakat lainnya.

Selain hadir Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir, didampingi Sri Radya Keraton Sumedang Larang, HRI Lukman Soemadisoeria dan Putra Mahkota Radya Anom RDA Rd Luky Djohari Soemawilaga.

Tampak hadiri pula perwakilan dari para Adipati beberapa wilayah diantaranya Cianjur, Sukapura, Cirebon, Subang, Garut, Tasikmalaya, Bogor dan tokoh masyarakat adat Jawa Barat.

“Ini sebuah refleksi, bagaimana dulu kirab panji dan mahkota Binokasih dibawa dari kerajaan Tembong Agung, Prabu Aji Putih, Darmaraja, dan merupakan cikal bakal Sumedang Larang,” ujar Bupati Dony, dalam keterangannya kepada bandungraya.net, Senin 16 Mei 2022.

Menurutnya, berawal diserahkannya mahkota Binokasih dari Raja Padjadjaran Prabu Siliwangi melalui Kandaga Lante kepada Raja Sumedang Larang Prabu Geusan Ulun yang menandakan bahwa Sumedang ini sebagai penerus Padjajaran, hingga sekarang usia Sumedang telah 444 tahun.

“Hal itulah merefleksikan hari jadi Sumedang, tentu dulu melalui proses yang tidak mudah, banyak hambatan dan tantangan, tapi tetap mandiri. Oleh karenanya, kita harus bercermin menjadi generasi penerus dalam melakukan perspektif langkah kedepannya, menyamakan visi misi guna memajukan Sumedang. Tak lupa senantiasa mendo’akan arwah para pejuang dan mengevaluasi terhadap perjalanan selama ini agar lebih baik dan ditingkatkan lagi,” papar dia.

Sisi lain, kata Dony, melalui filosofi ‘Insun Medal, Insun Madangan’ yang berarti aku dilahirkan dan aku menerangi.

“Alhamdulillah, banyak orang Sumedang yang telah memberikan kemanfaatan dengan hasil karyanya kepada masyarakat umum bahkan kepada NKRI tercinta ini,” tandasnya.

Sementara itu, diungkapkan divisi pengembangan dan organisasi DPP Padepokan Tajiwulung Galunggung Tasikmalaya, Wa H. Odeng, dirinya mewakili Ketum Abah Toto, berucap terima kasih atas undangan kehormatannya.

“Saya sangat berapresiasi atas kebersamaannya dalam memelihara nilai budaya sunda dan bangga dapat bersilaturahmi dengan semua saudara di Sumedang,” terang dia.

Odeng pun berharap, semua kalangan dapat memaknai kajian tradisi perjalanan napak tilas leluhur Sumedang, sesuai filosofi adi luhung dari Himba Buana.

“Semoga, dengan keikut sertaannya dalam kegiatan ini lebih mengedepankan seni budaya Sunda agar tetap terjaga,” tukasnya. (BR-11)

Berita Selanjutnya

Discussion about this post

KOLOM