Bandung, (BR).- Kegiatan belajar mengajar (KBM) di SMP Prima Cendekia Islami, dengan metode yang diterapkan full-day school yang dimulai dari pukul 07.00 pagi sampai jam 16.00 sore.
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) diawali dua jam pertama dengan pelajaran tahfiz dan tahsin, yang merupakan pelajaran wajib setiap harinya. Dari setiap kelas, dibimbing oleh para hafiz Qur’an, terdengar lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an.
Usai pelajaran Tahfiz dan Tahsin, para siswa istirahat pertama untuk menunaikan shalat duha dan sarapan pagi bagi yg belum sarapan.
Istirahat pertama, berlangsung 30 menit. Lanjut mata pelajaran lainnya. Tidak ada jam kosong dengan alasan guru tidak hadir. Semua guru hadir sesuai jadwal. Setiap pergantian jam pelajaran berikutnya, waktu istirahat berlangsung 15 menit.
Tiba waktu shalat duhur atau shalat ashar, semua kegiatan di sekolah, dihentikan. Azan dikumandangkan yg terdengar dari berbagai sudut sekolah.
Semua siswa wajib shalat berjamaah, sesuai jadwal tepat waktu. Setelah itu, istirahat untuk makan siang dengan bekal masing masing. Ada yg di kelas, di beranda, dan bangku bangku berpayung di halaman sekolah. Jadinya botram bersama.
Hal yang menarik, di sekolah ini diberikan waktu free time atau jam kosong yang disebut waktu unfinished task. Waktu ini, digunakan untuk menyelesaikan tugas tugas sekolah. Di sekolah ini, tidak ada Pekerjaan Rumah. Tugas sekolah, dikerjakan di jam ini.
Usai free time atau unfinished task, kegiatan belajar diakhiri dengan shalat ashar berjamaah dan diakhiri dengan khataman Al-Qur’an, satu jam pelajaran. Hal itu berlangsung setiap hari.
Sekolah ini, sekolah umum. Bukan pesantren. Tetapi nuansa kepesantrenan sangat kental. Selain diberikan mata pelajaran tahfiz/tahsin dan khataman Al-Qur’an tiga jam per hari atau 15 jam per minggu, juga diberikan mata pelajaran adab dan ahlak yang diberi nama mata pelajaran minhajul muta’alimin. Mengingat pendidikan ahlak sangat penting di usia remaja.
Semua itu, ditujukan untuk melahirkan generasi Qur’ani yang religius, unggul, cerdas, dan berakhlak mulia. Generasi fi zilalil quran, yang hidup dibawah naungan al quran, dimana wahyu memandu ilmu. Amin. (red)
Discussion about this post