Noneng Suryati Sekdis Perpustakaan dan Arsip, menambahkan, Kalista berdiri sejak 15 Juni 2020, sudah terbentuk 7 pokja, yang diawali dengan literasi Baca yang dipusatkan di Balai Karya diperuntukan kegiatan baca bagi anak dan orang tua atau siapa saja warga-warga yang minat. Dan tiap hari Sabtu ada kumpul warga dan anak atau orang tua guna mengikuti kegiatan yang diciptakan warga.
“Melalui gerakan yang diciptakan warga tiap hari Sabtu antara lain, game keluarga dan Senam hiburan, Pemberian Hadiah bagi Anak yang berprestasi, kami berharap semakin giat dan terus eksis dalam gemar membaca, dan harus merasakan betapa pentingnya membaca, sebab dengan membaca akan membentuk anak yang berkarater, ber etika, dan akan banyak tahu hal apapun,” ungkap Noneng.
Wawang Tokoh Warga dan pendorong Kalista menambahkan, dengan berdirinya Kalista akan menjadikan percontohan Kampung Literasi tersebut, ada beberapa hal yang harus disikapi warga maupun dinas terkait, antara lain, sepanjang draynase (gorong-gorong) sudah kurang asyik dipandang, dan kalau itu di biarkan akan banjir ke pemukiman warga dan jalanan yang ada.
“Kami berharap agar tetap menjaga kekompakan warga dan solid, agar warga atau masyarakat Kota Baru Aman, Nyaman, tentram sesuai dengan harapan kita semua,” pungkas Wawang. (BR-05)
Discussion about this post