Kamis, 6 November, 2025

Sekdes Sebut PAD Desa Margamekar Masih Nol Rupiah

Pangalengan, (BR.NET).- Pemerintah Desa Margamekar, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, terus berupaya meningkatkan pembangunan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat.

WAJIBDIBACA

Sekretaris Desa Margamekar, Yayan Fathurrahman, mengatakan sejak dirinya menjabat sebagai sekdes pada tahun 2024, sudah banyak program pembangunan yang terealisasi, meski sebagian masih menunggu pencairan anggaran dari pemerintah pusat.

“Saya sudah menjabat sebagai sekdes selama dua tahun, sejak 2024. Banyak program yang telah dilaksanakan, namun ada juga yang belum karena masih menunggu turunnya anggaran,” ujarnya, Senin (3/11/2025).

Yayan menjelaskan, sejumlah program yang telah dilaksanakan bersumber dari Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Bonus Produksi Panas Bumi. Saat ini terdapat delapan kegiatan yang sedang dikerjakan, di antaranya pengerjaan hotmix jalan desa dan gang, pembangunan tembok penahan tanah (TPT), serta pembangunan jembatan.

“Masih ada juga kegiatan yang belum dilaksanakan, seperti pembuatan sumur bor di dua lokasi, rabat beton jalan desa di RW 7, serta pembangunan drainase dan TPT yang dibiayai dari Dana Desa. Kami masih menunggu pencairan anggarannya,” jelasnya.

Setiap tahun, Desa Margamekar menerima anggaran sekitar Rp3 miliar yang digunakan untuk berbagai bidang, mulai dari pemerintahan, pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, pemberdayaan masyarakat, hingga belanja tak terduga.

“Untuk belanja pembangunan, rata-rata berada di kisaran Rp1,2 hingga Rp2 miliar per tahun,” kata Yayan.

Anggaran tersebut bersumber dari lima komponen utama, yakni Dana Desa (DD) dari pemerintah pusat, bantuan provinsi, Alokasi Dana Perimbangan Daerah (ADPD) dari Kabupaten Bandung, BKK Panas Bumi, dan BKK Bunga Desa.

Sementara itu, Pendapatan Asli Desa (PAD) Margamekar hingga saat ini masih nol rupiah.

“Mudah-mudahan tahun 2026 mulai ada PAD melalui program ketahanan pangan lewat BUMDes dan koperasi desa,” harapnya.

Menurut Yayan, salah satu aset potensial Desa Margamekar adalah gedung sarana olahraga terbesar di Pangalengan, yang kini mulai disewakan untuk berbagai kegiatan.

“Ke depan, kami akan memanfaatkan dan menginventarisasi aset ini agar bisa menjadi sumber PAD Desa Margamekar,” ujarnya.

Sektor pertanian dan peternakan juga menjadi andalan utama masyarakat Margamekar.

“Kami memiliki potensi peternakan sapi dan berharap bisa bekerja sama dengan perusahaan besar seperti PT UPBS untuk mengakses program CSR. Sayangnya, selama tiga tahun terakhir belum ada CSR langsung yang diterima desa,” jelas Yayan.

Ia menambahkan, BKK Panas Bumi dan CSR memiliki dasar hukum yang berbeda sehingga pelaksanaannya tidak dapat disamakan.

Dari total anggaran desa, sekitar Rp200 juta digunakan untuk pembayaran pajak, baik PPh maupun PPN, yang disetorkan kepada pemerintah daerah.

Dalam pelaksanaan pembangunan, Pemerintah Desa Margamekar selalu melibatkan masyarakat melalui sistem swakelola.

“Kami selalu melakukan sosialisasi sebelum pembangunan dimulai. Di sana dijelaskan jumlah anggaran, volume, kebutuhan material, serta penyerapan swadaya masyarakat,” tutur Yayan.

Menjelang akhir Oktober 2025, Pemerintah Desa Margamekar tengah menyelesaikan sejumlah proyek, di antaranya hotmix jalan di tiga titik (RW 3 Babakan Kiara dan RW 8 Los Kulalet), serta pembuatan sumur bor di RW 5 dan RW 6.

“Setiap musim kemarau, warga di RW 5 dan RW 6 sering kekurangan air bersih. Karena itu, usulan pembuatan sumur bor muncul dari hasil musyawarah warga dan segera kami realisasikan,” ujarnya.

Selain itu, terdapat pekerjaan rabat beton jalan desa di RW 7 Kampung Los Kulalet dengan anggaran sebesar Rp97 juta yang bersumber dari bantuan provinsi. Pekerjaan tersebut memiliki panjang pengecoran 112 meter, lebar 2,5 meter, dan ketebalan 0,12 meter, dengan target penyelesaian sekitar 10 hari kerja.

“Insyaallah pekerjaan hari ini selesai sepanjang 125 meter. Semua dilakukan secara swakelola oleh masyarakat,” jelas Yayan.

Menutup keterangannya, Sekdes Margamekar berharap seluruh program pembangunan dapat berjalan lancar dan memberi manfaat langsung bagi masyarakat.

“Harapan kami, tahun depan PAD desa bisa mulai tumbuh, dan pembangunan di Margamekar semakin maju serta dirasakan manfaatnya oleh warga,” pungkasnya. (Asted)

Berita Selanjutnya

Discussion about this post

KOLOM