Kab.Bandung (BR.NET).- Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung berada pada kawasan dataran tinggi dengan kondisi udara yang sejuk dan bersih.
Kertasari pun adalah hulu Sungai Citarum, sungai terpajang di Jawa Barat yaitu sekitar 297 kilometer dengan hulunya di Situ Cisanti, Gunung Wayang dan masuk Desa Tarumajaya Kecamatan Kertasari.
Kawasan Kertasari menyimpan potensi alam yang menarik. Maka tak ayal, Kertasari menjadi perhatian para wisatawan yang hendak berkunjung ke sejumlah destinasi wisata alam yang ada di wilayah tertentu.
Mulai dari tempat wisata Taman Stroberi, Situ Cisanti, Taman Hutan Pinus Pakawa, dan Cihaniwung yang menjadi tujuan wisata favorite bagi para wisatawan lokal asal Kabupaten Bandung maupun daerah lainnya.
Camat Kertasari Heri Mulyadi melihat ada peningkatan kunjungan wisatawan ke sejumlah destinasi wisata di Kecamatan Kertasari.
“Selama libur Lebaran Idulfitri 1446 Hijriyah ini ada peningkatan kunjungan wisatawan yang berkunjung ke sejumlah destinasi wisata di Kertasari,” kata Heri saat dihubungi, Senin (7/4/2025).

Menurutnya, dengan adanya tingkat kunjungan wisatawan itu berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat, khususnya bagi para pelaku usaha atau ekonomi kreatif yang memasarkan produk-produk UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) di kawasan wisata.
“Di Kertasari juga cukup banyak pelaku UMKM, yang secara rutin memasarkan produknya di kawasan wisata. Ada pula para pelaku UMKM itu menggelar produk-produk ekonomi kreatifnya melalui pasar Ramadan yang biasa dijajagan di Desa Resmitinggal. Selain di kegiataan lainnya yang dilaksanakan oleh Pemkab Bandung,” tutur Heri.
Camat Heri pun terus mendorong dan mensosialisasikan kepada para pelaku UMKM untuk melengkapi pembuatan NIB (Nomor Induk Berusaha) yang sudah difasilitasi oleh pemerintah. Kepemilikan NIB ini sangat penting untuk kelangsungan usaha.
Namun ketika disinggung apakah pasca gempa bumi yang terjadi di Kertasari pada hari Rabu 18 September 2024 pukul 09:41:08 WIB lalu berdampak pada kunjungan wisatawan, Heri menyebutkan saat ini kondisi masyarakat di Kertasari tampak kondusif.
“Kejadiannya sudah lewat, tidak menunjukkan adanya kepanikan di kalangan masyarakat. Kondisinya sudah kembali seperti biasa,” ujarnya.
Pascabencana alam gempa bumi itu, ia menyebutkan pemerintah melalui BNPB, dan BPBD sudah melakukan upaya penataan atau kontruksi perbaikan atau pembangunan rumah warga yang terdampak gempa bumi.
Ia berharap kejadian bencana alam serupa tidak terjadi lagi. Supaya kehidupan dan ekonomi masyarakat kembali pulih.
Camat Kertasari pun berharap dengan adanya berbagai kegiataan ekonomi atau pengembangan wisata di Kertasari, ada peningkatan pada PAD (Pendapatan Asli Daerah) Kabupaten Bandung.
“Kita tahu di Kecamatan Kertasari itu, PAD-nya paling rendah dari kecamatan lainnya di Kabupaten Bandung. Yaitu mencapai Rp 700 juta atau dibawa Rp 1 miliar per tahunnya. Kita berharap ada peningkatan PAD di Kertasari, untuk peningkatan pembangunan di Kabupaten Bandung,” ujarnya.
Ia juga menyebutkan bahwa Kertasari itu berada pada daerah lintasan para wisatawan yang hendak menuju ke sejumlah destinasi wisata di Kecamatan Pangalengan.
Setelah ada peningkatan kualitas pembangunan infrastruktur jalan yang menghubungkan antara Kertasari dan Pangalengan, belakangan ini banyak wisatawan yang berkunjung ke wilayah selatan Kabupaten Bandung.
Wilayah selatan itu menawarkan destinasi wisata alam yang menarik, sehingga menjadi perhatian para wisatawan. Terlebih lagi di kawasan tersebut terdapat hamparan perkebunan teh.(Gum)
Discussion about this post