Bandungraya.net – Bandung Barat | Sejak Januari hingga September 2021, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat mencatat ada sebanyak 210 orang warganya terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD). Satu orang di antaranya meninggal dunia.
Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular pada Dinkes Kabupaten Bandung Barat, Jajang Mulyana mengatakan, biasanya penyakit DBD tersebut menyerang saat peralihan musim tiba seperti sekarang ini.
Jajang menyebut, pihaknya sepanjang tahun ini terus menggelontorkan anggaran untuk melakukan penyemprotan fogging di seluruh wilayah Kabupaten Bandung Barat.
“Upaya yang kita lakukan agar tidak menyebar lebih luas lagi, kita lakukan fogging karena khawatir serangan virus Aedes Aegepty masih berlangsung hingga akhir tahun ini. Cuma anggaran fogging tahun 2021, hanya untuk 13 lokus saja,” kata Jajang, Rabu (3/11/2021).
Jajang mengatakan, terakhir fogging dilakukan pada Agustus hingga Oktober 2021 di enam lokus. Selain fogging pihaknya melakukan kegiatan Penyelidikan Epidemiologi oleh Puskesmas.
“Kami juga terus menyosialisasikan kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan rumahnya, termasuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk,” tuturnya.
Masyarakat diminta untuk melakukan gerakan 3M, agar nyamuk tersebut tidak berkembang biak. Gerakan 3M tersebut dengan menguras dan menyikat tempat penampungan air secara rutin, menutup rapat semua tempat penyimpanan air dan memanfaatkan limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang).
Sejauh ini, lokus fogging berada di Desa Tanimulya (Kecamatan Ngamprah), Desa Campaka Mekar dan Ciburuy (Kecamatan Padalarang), Desa Batulayang (Kecamatan Cililin), dan Desa Kertamukti (Kecamatan Cipatat).
“Berdasarkan kasus yang terjadi, daerah endemis DBD ini berada di wilayah Padalarang,” kata Jajang. (Red)
Discussion about this post