Lembang (BR).- Workshop Pendidikan dengan tema “Kebijakan Merdeka Belajar untuk Pendidikan yang Inklisif” di senggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Direktorat Jenderal Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus yang di selenggarakan di Bumi Makmur Indah Hotel (BMI) Lembang, 5 November 2022.
Acara tersebut di hadiri sekitar 200 orang hang terdiri dari Kepala Sekolah dan Guru, SD, SMP, SMA, SMK, SLB Kabupaten Bandung Barat, dan dari Kabupaten Bandung di hadiri oleh Pimpinan LKP, SLB dan PKBM.
Sebagai pelaksana kegiatan Workshop dari Kemdikbudristek, PLT Dirjen Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus Awin Wihdiyanto, S.T, M.A, menyampaikan bahwa pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang dapat meningkatkan kreatifitas dan memunculkan kompetensi dari peserta didik sesuai dengan bakat dan kemampuannya.
Dr. H. Dede Yusuf Macan Efendi, ST, M.I.Pol, atau lebih di kenal Kang Dede Wakil Ketua Komisi X dalam sambutan sekaligus membuka Workshop, bahwa pendidikan Inklusif itu bukan hanya pendidikan untuk anak disabilitas namun berkaitan dengan suku, agama dan ras. Dimana dalam proses pembelajaran tidak lagi membeda-bedakan cara mengajar, pakaian serta belajar yang di paksakan anak menghapal dan di berikan beban tugas setiap mata pelajaran, dimana anak tidak di berikan kesempatan mengekspresikan kemampuan dan bakan dirinya.
Selain itu Kang Dede Yusuf mengkritisi kebijakan dari Kemenristek dimana di ada peraturan tentang penggunaan pakaian adat di sekolah, untuk di Jawa Barat orang tua dengan mudah membeli pakaian ada karena harga terjangkau, namun di daerah tertentu banyak pakaian adat dengan harga yang mahal sehingga membebani orang tua siswa. Tandasnya
Tambahnya lagi Kang Dede berharap Pemerintah bisa mempertahankan produk lokal di antaranya adalah batik tulis, jika sekolah mewajibkan secara menyeluruh untuk menggunakan batik, maka akan muncul produksi masal cepat dan murah yaitu batik printing, hal ini akan mematikan batik tulis sebagai kerajinan lokal dan identitas nasional. Katanya.
Semoga pendidikan Inklusif dapat meningkatkan kreatifitas anak dan tidak membeda-bedakan peserta didik serta tidak ada bully di sekolah. (BR 02)
Discussion about this post