KAB. Bandung (BR.Net) Dalam upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), sesuai arahan Bupati Bandung Dadang Supriatna, Pemerintah Kecamatan Ibun bersama Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) Wisata Ibun terus berupaya menggali potensi, mendorong sekaligus membantu mempromosikan tempat wisata yang ada di Kecamatan Ibun.
Dengan tujuan melalui ajang promosi sehingga tempat wisata menjadi sumber penghasil PAD melalui retribusi pajak, khususnya dari pariwisata, industri tekstil dan home industri.
“Nah, sementara ini berdasarkan data yang kami himpun terdapat 250 industri tekstil dan home industri, 3 tempat wisata unggulan salah satunya yang telah tertib administrasi taat wajib pajak,” ungkap Camat Ibun Agus Rustandi melalui Kanit Pol PP Cecep di Sianyar Kamojang, Kamis (6/2/3025).
Menurut Cecep, ini merupakan salah satu langkah strategis dengan melakukan upaya pendekatan persuasif melalui rapat koordinasi, pendataan yang melibatkan unsur muspika, kepala desa, pihak pengelola Industri tekstil dan Pengelo Wisata.
“Kami bersama KIM Wisata Ibun kedepan akan menggeliatkan wisata alam, wisata religi, wisata edukasi dan wisata UMKM, bertujuan untuk memastikan optimalisasi pajak daerah dan meningkatkan kontribusi sektor wisata pengaruh terhadap perekonomian masyarakat,” katanya.
Cecep menegaskan, mengulas pembicaraan yang disampaikan Bupati Bandung dalam rakor, bahwa kedepan akan memberikan tambahan anggaran bagi desa-desa wisata.
“Ini tentu menjadi dorongan bagi para kepala desa dalam memperbarui data wajib pajak, sehingga potensi pajak di masing-masing wilayah bisa lebih maksimal,” tandanya.
Cecep menjelaskan, bahwa berdasarkan data yang diperoleh, Kecamatan Ibun dari 12 desa, 7 desa masuk destinasi wisata sebagai sumber Potensi, serta 250 industri data sementara saat ini dari jenis usaha home Industri dan tekstil dan 3 tempat wisata.
“Dengan potensi sebesar ini, diperlukan langkah konkrit dalam pengelolaan pajak guna meningkatkan kontribusi sektor wisata terhadap PAD,” tambah Cecep.
Kendati di Kecamatan Ibun belum memiliki perhotelan, baru ada villa, penginapan dan caffe. Namun, langkah untuk singkronisasi, pencocokan data yang melibatkan desa dengan Bapenda, ini dianggap penting lantaran pajak dari sektor wisata dapat menjadi salah satu sumber utama peningkatan PAD Kecamatan Ibun.
“Kita libatkan komunitas dari masyarakat yang peduli terhadap kemajuan Ibun, kedepan kita buat Central Informasi Tingkat Kecamatan, mereka berfungsi sebagai humas, KIM ini membantu mempromosikan wisata yang ada di Ibun,” tegasnya.(Gum)
Discussion about this post