Cimahi, (BR).- Sebanyak 600 unit rumah tidak layak huni (rutilahu) di Kota Cimahi mendapat bantuan perbaikan pada tahun ini.
Anggaran perbaikan rutilahu tersebut di antaranya bersumber dari APBD Kota Cimahi, bantuan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat, dan pemerintah pusat.
Plt. Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Kota Cimahi, Ainul Yakin mengatakan, bantuan perbaikan rutilahu di Kota Cimahi berasal dari 3 sumber keuangan.
Rinciannya yaitu 412 unit rutilahu dari APBD Kota Cimahi dengan bantuan Rp75 juta/unit, APBD Provinsi Jabar 160 unit rutilahu dengan nilai bantuan Rp20 juta/unit, dan Kementrian PU-PERA sebanyak 28 unit rutilahu dengan bantuan Rp20 juta/unit.
“Yang sudah selesai dikerjakan dari bantuan pemerintah pusat. Untuk bantuan dari provinsi sedang dalam tahap persiapan, dan nanti sisanya dari APBD Kota Cimahi,” ujar Ainul, Rabu (24/8/2022).
Menurut Ainul, rehabilitasi rutilahu yang dihuni warga miskin umumnya memiliki banyak permasalahan, terutama keterbatasan ekonomi, sehingga belum segera diperbaiki.
“Karena itu, kepedulian masyarakat untuk menangani hal tersebut sangat dibutuhkan. Dengan demikian, diharapkan perbaikan rutilahu lewat prakarsa masyarakat menjadi rumah layak huni yang sehat dan aman, serta berkelanjutan,” katanya.
Untuk itu, lanjut dia, bantuan ini bersifat stimulan berkoordinasi dengan pihak kelurahan/kecamatan dan didampingi tim teknis kelurahan dalam perencanaan dan monitor pekerjaan.
Diharapkan bantuan stimulan tersebut dapat menumbuhkan partisipasi swadaya masyarakat, dalam menuntaskan perbaikan rutilahu di Kota Cimahi.
Wali Kota Cimahi, Ngatiyana mengatakan, kegiatan pembangunan rutilahu sudah bisa digelar. “Bulan Agustus ini segera dilaksanakan perbaikan rutilahu di lapangan secara serentak,” ujar Ngatiyana.
Disebutkan Ngatiyana, bantuan rutilahu ditujukan untuk mengajak kepedulian masyarakat untuk membantu warga yang membutuhkan.
“Sebenarnya tujuannya untuk mengajak masyarakat yang lebih mampu, sehingga keluar dari hati nurani, dan subsidi silang membantu perbaikan rutilahu sehingga rumah menjadi layak,” katanya.
Ngatiyana menegaskan, kriteria rutilahu yang dapat bantuan sudah disurvey oleh pekerja sosial, tim kelurahan dan dinas yang turun langsung ke lapangan.
“Sehingga dilaporkan dan benar-benar kondisi tidak layak dan perlu dibantu. Diharapkan bermanfaat bagi masyarakat,” tuturnya. (Red)
Discussion about this post