CIWIDEY (BR).- Pelaksanaan pembangunan Laboratorium Sekolah patut disoroti, seperti halnya yang terjadi disekolah Menegah Pertama Negeri (SMPN) 2 Ciwidey, bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggran 2022, disinyalir tidak sesuai dengan ketentuan standart operasional dilapangan, dan patut mendapatkan perhatian khusus stakeholder terkait.
Pasalnya, berdasarkan hasil penelusuran dilokasi kegiatan, menemukan kejanggalan yang harus sisikapi oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dan Konsultan Pengawas di Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung.
Selain tidak adanya Papan Proyek, mandor beserta pelaksana kegiatan dari pihak ke tiga, sehingga muncul asumsi yang kurang sedap di masyarakat.
Seperti dikatakan salah seorang tokoh masyarakat yang peduli terhadap dunia Pendidikan yang tidak mau disebutkan jatidirinya, sebut saja Bd (64 thn) mengatakan, pihaknya mengetahui persis dari awal pembangunan dari mulai pondasi sampai sekarang.
“Pondasinya tidak seperti membangun pada umumnya, diduga tanpa digali kedalam tanah sesuai dengan ketentuan,” kata Bd di tempat kediamannya. Rabu 24 Agustus 2022.
Hal tersebut diperkuat oleh pengakuan salah seorang pekerja bangunan, pada saat dimintai keterangan, mengatakan, pihaknya hanya bekerja kepada orang Purwakarta yang mendapatkan proyek teraebut.
“Pelaksana lapangan adanya dipurwakarta, apabila mau konfirmasi, silahkan saja datang langsung ke Kantornya di Purwakarta,” kata salah seorang pekeja bangunan dilokasi. (BR – 25)
Discussion about this post