Sumedang (BR).- Ibu-ibu asal Desa Cikareo Selatan, Kecamatan Wado, unjuk kebolehan di depan Bupati Sumedang dengan menampilkan kesenian Gondang Tutunggulan dalam acara Milangkala ke-75 kecamatan Wado, yakni di Alun-alun Wado, Rabu (24/8/2022).
Meski dalam cuaca yang sangat terik, suguhan seni tersebut mendapat sambutan gembira dari masyarakat Wado dan tamu undangan, khususnya rombongan bupati.
Antusiasme warga terhadap kegiatan tersebut terlihat dengan banyaknya yang menonton pertunjukan seni yang ditampilkan.
Pertunjukan semakin meriah tatkala seni Gondang dikombinasikan dengan iring iringan Kuda Renggong, Kendang Pencak dan tari tradisional.
Salah seorang pemain Gondang Tutunggulan Dedeh (56) menerangkan bahwa kesenian Gondang biasa dimainkan oleh 17 orang pemain dengan komposisi 14 wanita dan 3 orang laki-laki.
Kesenian itu, kata Dedeh, berupa kawih yang dipirig (diiringi) bunyi-bunyian lisung yang dipukul oleh alu sebagai proses menumbuk padi menjadi beras.
“Alhamdulillah, kami bisa berpartisipasi kembali dalam acara Milangkala Wado. Ini biasa kami tampilkan dengan 17 pemain dalam acara hajatan,” tuturnya.
Dikatakan Dedeh, kesenian Gondang bukan hanya sekadar untuk menghibur warga, tetapi juga dalam upaya melestarikan tradisi kearifan lokal yang sudah ada sejak zaman nenek moyang dulu.
“Kegiatan-kegiatan seperti ini kami nantikan sehingga kesenian Gondang tutunggulan diharapkan akan tetap lestari,” katanya.
Sementara itu, Dadang (45) warga setempat mengaku merasa terhibur dengan berbagai kesenian yang jarang ditampilkan itu karena untuk menyaksikan budaya yang dianggap adiluhung itu hanya di waktu-waktu tertentu saja .
“Tentu saja ini menjadi hiburan yang selalu dinanti-nanti karena belum tentu hadir setiap hari,” ungkapnya. (BR-11)
Discussion about this post