Soreang (BR).- Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan uang pecahan, PT Bank Perkereditan Rakyat (BPR) Kerta Raharja Kabupaten Bandung, menyiapkan uang pecahan sebesar Rp 6 miliar. Dalam dua pekan menjelang tibanya hari raya Idul Fitri telah diserap oleh masyarakat sebanyak Rp 3 miliar.
Salah satunya berasal dari penukaran uang baru pecahan kecil oleh masyarakat, untuk dibagikan kepada sanak saudara sebagai tradisi Lebaran setiap tahunnya.
Direktur Operasional Bank BPR Kerta Raharja, Ir. H. Boy Ferly Sumaatmaja SE, mengatakan, selama ini masyarakat Kabupaten Bandung terbiasa menukarkan uang pecahan untuk keperluan hari raya Idul Fitri. Sehingga, setiap tahun pihaknya menyiapkan uang pecahan secukupnya. Kata dia, animo masyarakat untuk menukar uang pecahan di Kabupaten Bandung setiap tahun terus meningkat, buktinya pada tahun lalu saja penukaran uang di BPR Kerta Raharja mencapai Rp 4 miliar.
“Tahun lalu kami mendapatkan penghargaan dari Bank Indonesia (BI) sebagai BPR yang paling banyak penukarannya di Jabar yakni sebanyak Rp 4 miliar. Nah tahun ini kami sudah siapkan Rp 6 miliar dan sekarang saja sudah habis Rp 3 miliar padahal ini baru dua minggu yah,”kataH. Boy disela kegiatan buka bersama dan pemberian santunan kepada yatim piatu di aula Kantor Desa Pamekaran Kecamatan Soreang, belum lama ini.
Selain menyiapkan penukaran uang, kata H. Boy, pihaknya juga menyiapkan dana tunai sebesar Rp 25 miliar. Dana tunai tersebut untuk memenuhi kebutuhan penarikan uang tunai para nasabahnya. Kata dia, setiap menjelang hari raya Idul Fitri memang selalu terjadi penarikan dana nasabah. Namun demikian tidak perlu dikhawatirkan, karena tidak akan terjadi penarikan besar besaran dana nasabah.
“Kami siapkan Rp 25 miliar dana tunai untuk keperluan nasabah yang melakukan penarikan dananya. Tapi perkiraan kami jumlah itu tidak akan habis. Yah tahun lalu saja cuma terserap Rp 15 miliar, tahun ini juga saya rasa tidak akan jauh,”ujarnya.
Disinggung mengenai kinerja BPR Kerta Raharja, H. Boy mengatakan, pada 2017 lalu berhasil membukukan laba sebesar Rp 6,4 miliar, nilai ini melampaui target yang ditetapkan oleh pemilik (Pemkab Bandung) sebesar Rp 6 miliar. Sedangkan untuk tahun ini bank plat merah ini ditargetkan bisa meraup laba sebesar Rp 7 miliar dengan target aset 2018 senilai Rp 294 miliar.
Saat ini bank milik Pemerintah Kabupaten Bandung itu memiliki aset senilai Rp 284,9 miliar dengan satu kantor pusat, 15 cabang, 12 kantor kas dan dua kantor pelayanan. Selain beroperasi di wilayah Kabupaten Bandung bank ini juga memiliki beberapa cabang di Kabupaten Bandung Barat. Kata dia hingga sejauh ini performa bank tersebut cukup bagus. Ini terlihat dari jumlah nasabah yang terus berkembang. Yakni 45 ribu nasabah tabungan, 12.900 nasabah deposito dan 18.900 nasabah kredit.
“Nasabah kami 60 persen diantaranya adalah para pelaku UMKM. Ini berbeda dengan beberapa tahun sebelumnya, dimana 60 persen nasabah kami kebanyakan dari PNS dan instansi lainnya. Melihat perkembangan yang semakim hari semakim baik, kami terus melakukan inovasi dan perbaikan diberbagai sektor, termasuk perbaikan infastruktur gedung. Perbaikan dan pembangunan gedung kami lakukan untuk memberikan kenyamanan pada nasabah,”ujar H.Boy. (Lily Setiadarma).
Discussion about this post