Rancabali. (BR) Penutupan sekolah karena pandemi Covid-19 (UNESCO). Hal ini menyebabkan kegiatan pembelajaran tidak bisa berjalan normal seperti biasanya. Belajar dari rumah (learning from home -LFH) bagi siswa dan mengajar/bekerja dari rumah (work from home – WFH) bagi guru untuk semua jenjang pendidikan.
Learning from home atau secara konseptual adalah pembelajaran jarak jauh ini termasuk baru untuk jenjang SD, SMP, SMA / SMK sehingga berimplikasi pada proses pelaksanaannya. Guru tidak
sendiri lagi mengelola pembelajaran seperti di sekolah, demikian juga orang tua tidak lagi dapat menyerahkan
seluruh aktivitas belajar anak kepada guru, namun orang tua dan guru bekerja sama untuk mendampingi siswa dalam
kegiatan belajarnya. Perubahan ini dirasakan oleh siswa, guru dan juga orangtua, sehingga dibutuhkan strategi untuk efektivitas komunikasinya.
Kegiatan Pembelajaran dari Rumah tersebut berdampak pula terhada Beban Kouta bagi siswa dan orangtua siswa, serta kepemilikan Handphon yang cukup pula memberatkan para orangtua siswa apalagi dengan kondisi perekonomian yang anjlok akibat covid 19.
Menyikapi hal tersebut Dede Yusuf ” Macan ” Effendi, S.T., M.Si. Wakil Ketua Komisi X DPR RI periode 2014-2019. para awak media dibumi Perkemahaan Ranca Upas mengatakan pembelajaraan jarak jauh harus didukung oleh fasilitas sarananya harus ada, karena bagaimana harus belajar jarak jauh kalau tidak didukung oleh sarana dan prasarana penunjangnya, ujar Dede.
Menurut Dede Yusuf, pemerintah sudah menggulirkan Dana BOS setiap bulan dimana jumlah Dana BOS per tahunnya yang dikeluarkan pemerintah sebesar 53 Trilyun, dan itu tujuannya untuk biaya operasional, belum lagi ada bantuan operasional ada DAU non fisik dan lain lain, paparnya.
Diutarakan Dede Yusuf, Dana BOS mestinya harus membayar biaya persiswa perbulan, dan ini kita meminta harus diberikan Relaksasi BOS itu dugunakan untuk Kuota dan Pulsa, Jika Perlu Ucap Dede yusuf, sekolah bisa membeli Handphon untuk dipinjamkan kepada siswa, karena tidak mungkin sekolah membelikan hp satu siswa satu hanphon, karena ada siswa miskin ada pula siswa yang memiliki Hp dua unit sekolah yang paling tau, imbuhnya.
Lebih Jauh Dede Yusuf Macan Efendi menuturkan bahwa penyelenggaraan Pembelajaran Jarak Jauh ( Daring) tentunya harus kerjasama dengan Kemenpoinfo dan harus ada kuota Gratis dan tentunya ini harus kerjasama dengan Telkomsel, indosat, Exsiata dan seterusnya, mereka sedang merancang apakah gratis atau murah, ucapnya.
Pungkas Dede Yusuf, terkait Daring sudah menjadi catatan Pemerintah dan akan dikeluarkan Peraturan terkait ini, karena bila kita berbicara Pembelajaran Jarak Jauh ( PJJ) berlangsung hingga 6 bulan kedepan, mau tidak mau ini menjadi tanggung jawab Negara untuk mempersiapkan sarana prasarananya, Tegas Dede Tusuf ” Jangan Sampai Orangtua Siswa Diberatkan Gara Gara PJJ “, cakap Dia. ( BR. 01 )
Discussion about this post