Soreang. (BR) BPBD kab. Bandung bekerjasama dengan instansi terkait siap memberikan pelayanan bagi masyarakat kab. Bandung yang terdampak kekeringan yang membutuhkan air bersih dalam menghadapi musim kemarau saat ini, hal itu disampaikan Kepala BPBD kab. Bandung H. Ahmad Djohara Selasa (25/08/2020).
Menurut Ahmad, Nampaknya berkaca terhadap tahun yang lalu dalam mengantisifasi warga kekurangan air bersih dalam menghadapi musim kemarau nampaknya tidak jauh dari tahun sebelumnya, ujar Dia.
Diutarakan Kasatlak BPBD kab. Bandung bahwa Berdasarkan data dan evaluasi tahun sebelumnya ada 514 titik permintaan warga yang membutuhkan air bersih, diharapkan dilokasi lokasi tersebut ada Bak penampungan untuk mempermudah mobilisasi Air bersih kepada warga, diharapkan dalam pendistribusian air bersih dapat langsung ke Bak penampungan jangan ke Zerigen, dan itu akan lebih cepat dalam membantu warga yang membutuhkan Air bersih, jelasnya.
Lebih Jauh Ahmad Djohara mengatakan, Dari 514 titik yang Rawan kesulitan air bersih tersebut ada 26 Kecamatan, 98 Desa/kelurahan, dan yang terdampak ada 258 ribu jiwa tahun lalu, dan saat inipun sudah ada beberap permintaan warga yang memintan bantuan Air bersih, rata rata diwilayah perbukitan nampaknya saat ini akan lebih cepat terdampak kekeringan, paparnya.
” Dalam memberikan pelayanan dan bantuan air bersih BPBD kab. Bandung selalu menjalin kerjasama baik dengan PDAM, dinas Sosial, Disperkimtan, yang rata rata mereka bisa menyediakan Mobil Tengki, dan diperkirakan ada 7 mobil Tengki yang dapat dioperasikan,” tuturnya.
Menurut Ahmad, Pemerintah Kab. Bandung Hingga saat ini masih belum menentukan kondisi darurat kekeringan, karena biasanya kita mengacu kepada penetapan status darurat yang dikeluarkan oleh Pemerintah Profinsi Jawa Barat, dan saat ini kita masih dalam penanganan situasional dilapangan,jelasnya.
Ahmad Djohara, Menghimbau kepada seluruh masyarakat kab. Bandung karena kondisi kemarau selalu diikuti dengan kebakaran, oleh hal tersebut agar warga selalu hati hati bila akan meninggalkan rumah selalu waspada jangan sampai ada hal hal yang dapat memicu terjadinya kebakaran, dan itu berlaku juga dilokasi lokasi pegunungan jangan sampai terjadi seperti tahun sebelumnya seperti kebakaran hutan dikawah Putih, malabar dan yang lainnya., pungkas Ahmad. ( BR. 01 )
Discussion about this post