Bandungraya.net – Dayeuhkolot | Usman Sayogi akhirnya bernapas lega. Setelah desas-desus pencalonanya menjadi Cawabup Bandung nomor urut 1 diwarnai cibiran dari sejumlah orang atas kebijakannya saat menjadi Kasatpol PP Kab. Bandung dulu, sejumlah PKL dipasar Dayeuhkolot justru malah menyatakan mendukung Usman untuk mendampingi Hj. Kurnia Agustina di kontestasi Pilbup Bandung 2020 mendatang.
Pernyataan ratusan PKL dipasar Dayeuhkolot mengenai sosok Usman yang sebelumnya pernah menjabat Kastpol PP Kabupaten Bandung itu ternyata bernada positif. Meski sempat melakukan beberapa penindakan terhadap PKL yang nakal, namun selama ini di mata PKL, Usman menjalankan tugasnya dengan dibarengi solusi yang justru menguntungkan PKL.
“Semasa Kastpolnya Pak Usman, memang ada beberapa tindakan penertiban. Tapi kami tidak bisa menutup mata begitu saja. Karena penertiban itu untuk penataan. Dan yang kami rasakan, setelah ditata justru lebih baik,” ujar Acep Kurnia, seorang PKL asal Kampung Bojongasih, Desa Dayeuhkolot, Selasa 6 Oktober 2020 usai menyatakan harapannya dengan Usman Sayogi.
Acep menambahkan, Satpol PP Kabupaten Bandung dibawah kepemimpinan Usman Sayogi dinilai bagus dan responsif. Terbukti, kata dia, meski sejumlah PKL beberapa tahun lalu sempat ditertibkan, namun para PKL tetap bisa berjualan kembali dengan tenang, aman, dan nyaman dengan kebijakan dari Usman Sayogi, kala itu.
“Kami salut dengan kebijakan-kebijakannya. Maka dari itu kami mendukung sepenuhnya Pak Usman mendampingi Bu Nia untuk maju di Pilbup Bandung. Karena Pak Usman sudah memiliki bekal pengalaman,” kata dia.
Acep menambahkan, saat ini ada tiga permintaan yang diinginkan para PKL jika Usman Sayogi menduduki kursi teratas pimpinan di Kabupaten Bandung. “Harapannya hanya tiga saja, kami bisa berjualann dengan nyaman, aman dan tenang. Ke depan kami berharap ada bantuan dari pemerintah untuk permodalan,” kata dia.
Hal senada juga diucapkan sesepuh PKL Dayeuhkolot,Tasman (65). PKL penjual asesoris selama 30 tahun asal Kampung Cikoneng, Desa Bojongasih itu mengutarakan jika Usman Sayogi sudah mengenal betul situasi lapangan para PKL.
“Kami juga sudah baca visi dan misi beliau dan cocok dengan kami. Semoga visi dan misinya betul-betul terealisasi. Intinya kami berdoa Pak Usman bisa mendampingi Bu Nia menjadi pemimpin di Kabupaten Bandung dan memperhatikan PKL,” kata dia seraya mengucap ke depan jika Usman menjadi pemimpin, para PKL di Dayeuhkolot ataupun di Kabupaten Bandung bisa berjualan dengan nyaman dan aman.
Sementara itu, Usman Sayogi menuturkan tidak akan pernah melakukan gusur menggusur jika dirinya terpilih menjadi Wakil Bupati Bandung 2020. Jika nantinya ada kebutuhan untuk melakukan penataan PKL, dirinya akan terlebih dahulu mengedepankan cara-cara persuasif dengan menampung sejumlah aspirasi dari PKL.
“Tak perlu ada gusur menggusur. Saya yakin para PKL pasti menjaga keamanan dan ketertiban. Tentunya sudah paham untuk tidak mengganggu kepentingan publik. Intinya harus didengar dulu aspirasinya bagaimana, keinginannya dengan pemerintah bagaimana, karena itu kuncinya. Akhirnya ada solusinya, win win solution,” kata Usman.
Usman menuturkan, jika memang selama ini ada informasi bahwa PKL di Kabupaten Bandung khawatir jika dipimpin oleh dirinya. Namun, setelah bertemu langsung dengan PKL, kekhawatiran itu tidak ada. Justru ia mendapat dukungan dari PKL untuk maju di Pilbup Bandung 2020.
Oleh karena itu, kata Usman, dirinya akan memperjuangkan kesejahteraan para PKL di Kabupaten Bandung. PKL di Kabupaten Bandung menurut dia harus tetap ada dan harus difasilitasi oleh pemerintah baik dari sisi tempat dan permodalannya. Sebab, kata dia, PKL secara tidak langsung menggerakkan roda perkonomian secara multidimensi.
“PKL tidak hanya menghidupi kebutuhan ekonominya sendiri. Tapi juga multidimensi. Mulai dari pengrajinnya, hingga pembelinya yang dinilai butuh barang-barang murah. Karena harga barang-barang di PKL biasanya lebih murah ketimbang di toko,” kata dia.
Usman mengajak masyarakat Kabupaten Bandung untuk berbelanja ke PKL. Jangan sampai masyarakat Kabupaten Bandung alergi dengan keberadaan PKL. Masyarakat dan PKL memiliki simbiosis mutalisme. Dimana, keduanya saling membutuhkan. Ia berharap, PKL juga tetap memperhatikan kepentingan publik, sehingga simbisosi mutualisme tersebut bisa terjaga dengan baik.
“PKL juga harus mengerti dan memahami kepentingan publik. Artinya perekonomian mereka harus berjalan tapi kepentingan publik juga harus diperhatikan. Tadi ada kesepakatan, ke depan mereka minta pembenahan dan minta difasilitasi malah sampai ke permodalan,” kata dia.
Dikatakan Usman, permintaan permodalan oleh para PKL masih dianggap wajar. Ke depan, jika dirinya terpilih, maka Pemkab Bandung harus bisa menginventarisir keinginan para PKL. Para PKL juga akan dibuatkan sebuah organisasi yang kuat untuk bisa menampung aspirasi dan modal bagi para PKL.
“Karena keinginan saya, para PKL di Kabupaten Bandung harus bisa naik kelas. Dengan modal yang kuat kan bisa punya toko sendiri. Jangan sampai menjadi PKL terus menerus. Jadi jika ada masyarakat susah bisa juga menjadi PKL, setelah PKL sebelumnya sudah naik kelas. Saya akan dorong seperti itu,” kata dia.( BR. 01)
Discussion about this post