Bandungraya.net, Rancaekek | Dampak dari dangkalnya Sungai Cikeruh setiap turun hujan deras diwilayah Jatinangor Kabupaten Sumedang dan sekitranya yang mengakibatkan luapan air Sungai Cikeruh meluap kepemukiman penduduk di wilayah Rancaekek Kabupaten Bandung. Akibat luapan air tersebut, tiga desa dikecamatan Rancaekek yakni Desa Rancaekek Kulon, Rancaekek Wetan dan Desa Bojongloa Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung kembali diterjang banjir luapan Sungai Cikeruh, Kamis,sore (21/11/2021) sore sekitar pukul 16.39 WIB.
Pantauan Bandungraya.net, di lapangan, karena tinggi dan derasnya aliran air Sungai Cikeruh, tidak sedikit di antara rumah warga yang sudah tergenang banjir luapan Sungai Cikeruh yang membawa muatan material lumpur tersebut karena kondisi air yang keruh. Karena kondisi air masih terlihat belum begitu meninggi, sejumlah pengendara roda dua berusaha untuk melintas di jembatan penyebrangan yang terpantau di Kampung Bojong Melati RW 07 Desa Rancaekek Kulon.
Bahkan sejumlah pengendara roda dua maupun roda empat, terpantau nekat dan memaksakan diri menerobos genangan banjir di Jalan Raya Rancaekek-Majalaya kawasan Dangdeur, persisnya di depan Masjid Agung Rancaekek Desa Bojongloa. Jika genangan airnya sudah mencapai 50-60 centimeter, para pengendara pun tak bisa menerobos genangan air tersebut. Sehingga aktivitas warga yang melakukan kegiatan ekonomi pun terhambat karena genangan banjir tersebut.
Relawan Tanggap Bencana (Relagana) Rancaekek Yunus mengatakan, tiga desa yang ada di sepanjang aliran Sungai Cikeruh menjadi langganan banjir setiap memasuki musim hujan. “Masyarakat yang menjadi korban banjir meminta kepada pemerintah dan Balai Besar Wilayah Sungai Citarum untuk segera melakukan normalisasi Sungai Cikeruh. Selain itu, kami berharap jembatan penyebrangan yang ada di atas aliran Sungai Cikeruh tepatnya di Bojongmalati Rw 07 Desa Rancaekek Kulon Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung untuk segera ditinggikan karena menghambat aliran air,” kata Yunus kepada wartawan di lokasi banjir kampung Bojong Malati Desa Rancaekek Kulon.
Warga Desa Rancaekek Kulon lainnya, Aman Surahman mengungkapkan, akibat dangkalnya aliran Sungai Cikeruh, disaat aliran air cukup deras tertahan oleh jembatan penyebrangan. “Dampak dari jembatan itu menahan sampah yang terbawa hanyut aliran sungai dan menambah luapan air semakin deras ke permukiman warga, selain itu, Aman Kondisi luapan sungai cikeruh blok sawah terendam sudah 4 kali seluas sekira 60 ha block arta TMA 1,20 m dan Kp. Babakan Rawa Rt 08/07 Desa Rancaekek Kulon Kec Rancaekek TMA 20-100 cm terdampak 27 kk ada yang bertahan dan mengungsi ke tetangga dan saudara di wilayah kp babakan sinyar Rt 06/01 Desa Cileunyi Wetan Kecamatam Cileunyi, ujar Aman Surahman.
Ia berharap kepada pemerintah salah satu solusi untuk penanganan banjir di Kecamatan Rancaekek adalah normalisasi Sungai Cikeruh. Bersamaan dengan normalisasi itu harus ada peninggian jembatan supaya tidak menghambat aliran air disaat terjadi musim hujan, harapnya
“Akhir-akhir ini kondisi banjir di Rancaekek semakin parah. Selain karena dangkal dan sempitnya aliran Sungai Cikeruh, juga diperparah dengan rendahnya jembatan penyebrangan yang menghalangi derasnya aliran sungai yang membawa muatan,”ungkap Ama. (Red
Discussion about this post