Cianjur (BR).- Guna menekan penurunan stunting di wilayah kecamatan Naringgul Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Naringgul bersama Tim Satgas Setunting dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur mengelar kegiatan Rembuk penekanan penurunan Setunting yang bertempat diaula kantor kecamatan pada Selasa (4/1/2022), kemarin.
Kegiatan Rembuk stunting hadir dari Kader Pembangunan Manusia (KPM) dari masing masing desa Se-Wilayah kecamatan Naringgul,KCD Pertanian,KCD PIL KB, Puskesmas,KUA,Kordik Pendidikan serta tim pendamping TKSK dan PKH Kecamatan Naringgul.
Pantuan bandungraya.net,Kegiatan Rembuk Stunting tetap dengan mematuhi peraturan pemerintah terkait Perotokoler Kesehatan Perokes yang super ketat Peserta pun dibatasi.
Dikatakan Rina Yudianti TIM Satgas Stunting Kabupaten Cianjur menjelaskan, Kegiatan ini dalam rangka monitoring evaluasi terkait degan penaganan Setanting yang ada dikabupaten Cianjur.
“Alhamdulillah saya lihat kegiatan di Kecamatan Naringgul semua komponen baik itu OPD dan warga bersatu padu bagimana cara untuk menekan menurunkan Setunting Kedepanya Khsusus diwilayah kecamatan Naringgul,”ujarnya Selasa (4/1/2022).
Ditanya terkait Kecamatan mana yang paling tinggi Angka Stunting Ny. Rina menjelaskan, kalau kita lihat kecamatan mana yang angka atau Prekwensi Setunting nya paling tinggi,sebetulnya kita melihat mengacu dari data sebelumnya apakah masih tinggi atau tidak.
“Tentu ini masuk kedalam sistem pemetaan analisis, jadi kita sedang melaksanakan pemetaan pemetaan.jadi tidak hanya kita lihat dari sisi vel Palensinya saja jadi ada dua satu indikator Indikator cakupan yang memang mempunyai pengaruh terhadap bagimana lokus Stunting di kabupaten Cianjur,”tegasnya.
Rina menambahkan, tentunya upaya ini dilakukan oleh Tim Satgas Stunting Kabupaten Cianjur dalam menekan penurunan Angka Stunting ada 8 Aksi Konvergensi dimana ada intervensi Giji sepesifik dan intervensi giji sensitif.
“Tentunya dalam hal ini harus sama sama berkolaborasi yang mana Konvergensi percepatan pencegahan stunting adalah intervensi yang dilakukan secara terkoordinir, terpadu, dan bersama-sama mensasar kelompok sasaran prioritas yang tinggal di desa untuk mencegah stunting,”tambahnya.
Sementara itu Dr Yogeswara Sueharto Kepala Puskesmas Naringgul menjelaskan, Untuk angka Setunting dikecamatan Naringgul Alhamdulillah masih bisa terkendalikan.
“Jadi kalau ada informasi bahwa adanya angka kenaikan Setunting itu tidak benar, karena seperti kita Ketahui bahwasan nya dikecamatan Naringgul pernah ada lokus Setunting itu di tahun 2018 yakni di desa Margasari dan di tahun 2019 desa Balegede, tetapi Alahamdulilah dengan berbagi upaya yang sudah kita lakukan melalui satgas Setunting tingkat kabupaten sampai dengan satgas Setunting tingkat kecamatan sehingga dengan upaya upaya tersebut melalui intervensi intervensi sepesifik melalui 8 Aksi Konvergensi hasilnya ada penurunan yang signifikan sehingga desa yang tadinya masuk ke dalam lokus Setunting per hari ini tidak masuk kedalam lokus Setunting,” Jelasnya Selasa (4/1/2022).
Yogeswara Menegaskan,Jadi bisa kami pastikan untuk di wilayah kecamatan Naringgul khususnya terkait lokus Setunting ada penurunan yang signifikan.
“Alhamdulillah dari data Setunting yang tadinya mencapai 35% kini didesa Balegde saja sudah menjadi 2% setelah kita berupaya semaksimal penekanan penurunan penganan Setunting,” pungkasnya. (BR-26)
Discussion about this post