Baleendah (BR).- Era Merdeka Belajar, Kondisi Covid 19, dan belajar hybrid dari daring dan luring selama pandemi covid,-19 dalam kurun waktu dua tahun ini, memaksa para pemangku kepentingan di bidang pendidikan, untuk berinovasi mencari strategi dan formula yang tepat agar pendidikan tetap berkualitas.
Salah satu formula dan strategi yang tepat itu, terus dirumuskan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Salah satunya melalui penerapan kurikulum baru yang ramai didiskusikan, yakni kurikulum prototipe.
Pemerhati pendidikan yang juga Ketua Yayasan Pendidikan Prima Cendekia Islami, Prof. Dr. Dadan Wildan, M. Hum, menyambut baik berbagai upaya yang digulirkan oleh Kemdikbudristek.
Saya menyambut baik kurikulum prototipe yang akan diterapkan. Saya tidak menghakiminya ganti menteri, ganti kurikukum. Namun saya kira penting untuk memaknai, bahwa perubahan itu merupakan suatu keniscayaan. Gagasan merdeka belajar, merdeka mengajar, dan penerapan kurikulum prototipe, merupakan kebijakan yang harus kita yakini untuk peningkatan kualitas pendidikan, ujar Prof. Dadan di kampus SMP Prima Cendekia Islami (PCI).
Saya kira, kurikulum prototipe itu merupakan hasil dari proses berkelanjutan dan pengalaman kita dalam dua tahun ini yang menerapkan praktik pembelajaran masa pandemi Covid-19 yang sering disebut kurikulum darurat sejak Agustus 2020. Kurikulum prototipe yang sudah didesain dari pengalaman kegiatan belajar mengajar masa pandemi covid19 itu, tentu bertujuan baik. Para pemangku kepentingan di bidang pendidikan ingin memberi ruang yang lebih luas dalam menerapkan praktik merdeka belajar, Tuturnya.
Saya mencermati dari berbagai media, bahwa dalam kurikulum prototipe itu terdapat tiga karakteristik utama, yakni pertama, pengembangan kemampuan non-teknis (soft skills). Keterampilan non-teknis adalah perkembangan kemampuan yang berkaitan dengan kemampuan bersosialisasi para siswa. Kedua, pembelajaran berfokus pada materi esensial yang memungkinkan cukup waktu untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar, seperti literasi dan numerasi.
Dan ketiga, memberikan fleksibilitas bagi guru dapat mengajar hal-hal yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh siswa, Kata Prof. Dadan.
” Untuk memberikan kesepahaman terhadap kurikulum prototipe ini, bertempat di Aula SMP Prima Cendekia Islami, Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) IPS Sub Rayon 1 Kabupaten Bandung mengadakan pertemuan dalam rangka membahas diseminasi dan diversifikasi Kurikulum Prototipe. Kurikulum Prototipe yang dicanangkan mulai disosialisasikan kepada para guru,” Ungkap Dadan.
Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua MGMP IPS Sub Rayon I, Nanang Setia M. S.Pd., M.M.Pd; Wakil Ketua Dewi Chandrakirana D, S.Pd., M.M.Pd.; Iman Ridwan, S.Pd bidang pengembangan organisasi serta para guru IPS baik negeri ataupun swasta se-Sub Rayon I.
Menurut Nanang Setia selaku ketua MGMP IPS Sub Rayon 1 menyampaikan bahwa pada pertemuan para guru IPS itu untuk membahas Kurikulum Prototipe yang saat ini masuk ke tahap sosialiasi dan persiapan. Kurikulum Prototipe nantinya merupakan model kerja dasar sebagai pengembangan perangkat lunak pembelajaran,” Paparnya.
Ia juga mengatakan bahwa kurikulum prototipe memberikan ruang yang besar kepada mata pelajaran IPS untuk bereksplorasi. Mata pelajaran IPS harus dapat mengembangkan keterampilan non-teknis siswa karena berkaitan dengan kemampuan bersosialisasi para siswa, Ucap Dia.
” Kecakapan hidup abad 21 tidak hanya menuntut kecakapan atau kecerdasan intelektual saja, namun lebih dari itu. Salah satu kecakapan yang harus dimiliki oleh para siswa saat ini adalah kecakapan sosial, ujar Dewi Chandrakirana D, S.Pd., M.M.Pd, Wakil Ketua MGMP IPS,” Ulas Nanang.
Dalam kesempatan tersebut Fairuz Nur Ismah, S.Pd. salah seorang Guru IPS SMP Prima Cendekia Islami mengaku merasa senang dapat terlibat dalam kegiatan MGMP. Ia menyampaikan bahwa sebagai pendidik dengan adanya kegiatan MGMP semacam ini menambah pengetahuan, wawasan serta rekan baru.
”Saya dapat bertukar pengalaman dan gagasan dengan para guru-guru yang lebih berpengalaman, sangat menyenangkan tentunya,” tutup Fairuz. ( BR. 01 )
Discussion about this post