Jakarta (BR).- Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate meminta para pelaku industri hiburan di Tanah Air segera melakukan migrasi ke teknologi digital untuk mengembangkan usahanya.
Menurut Johnny, migrasi itu penting karena disrupsi teknologi di bidang hiburan semakin cepat terutama pada masa pandemi Covid-19.
“Kita melihat bagaimana perubahan yang begitu tinggi terhadap film televisi, film serial di televisi, terhadap film-film teatrikal, dampaknya begitu luar biasa. Sehingga dibutuhkan adaptasi yang cepat dan dibutuhkan agility yang tepat,” ujar Johnny, dalam acara Peluncuran Eventori Super Apps di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (2/2/2022) dikutip dari infopublik.id.
Menkominfo menjelaskan, disrupsi teknologi juga memberikan dampak besar terhadap peleburan di industri hiburan, khususnya peleburan industri perfilman.
Oleh karenanya, dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) bidang hiburan yang memiliki kecakapan digital mumpuni agar bisa mampu bersaing dan mengikuti perkembangan industri hiburan yang dinamis.
“(Disrupsi teknologi) Harus direspons oleh para talenta industri hiburan dengan mengembangkan diri agar makin cakap digital,” kata Johnny.
Migrasi ke teknologi digital, tutur Menkominfo, juga menjadi upaya agar industri hiburan nasional mendapat keuntungan dari perkembangan industri hiburan global.
Hal itu didasarkan data valuasi industri hiburan global pada 2021 lalu tidak kurang dari US$2 triliun (sekitar Rp28,7 kuadraliun) dan tumbuh compound and world growth rate-nya sebesar 6,7 persen.
Selain itu, lanjut Johnny, disrupsi teknologi juga ikut berdampak terhadap produksi, pemasaran, dan distribusi sektor industri hiburan.
“Preferensi konsumen juga telah berubah, sehingga harus diikuti oleh perubahan pola dan gaya marketingnya. Di dunia, industri hiburan bertumbuh dan berkembang luar biasa besarnya akibat disrupsi teknologi ini,” pungkasnya. (Red)
Discussion about this post