Baleendah (BR).- Dalam Rangka Menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1443 H, SMP Prima Cendekia Islami (SMP PCI) hadirkan Al-Ustadz Dr. KH. Aam Amirudin, Lc., M.Si. guna mengisi PCI Serial Lecture V, Senin pagi 4 April 2022 di aula SMP PCI.
PCI Serial Lecture V ini dihadiri langsung oleh ketua Yayasan Pendidikan PCI, Prof. Dr. Dadan Wildan, M. Hum, Koordinator Wilayah Pendidikan Kecamatan Baleendah, Ibu Evi Sriyanti, Dra., M.Si., Pembina Sekolah, Hj. Siti Komariah, Ph. D., Kepala Sekolah, Beny Saputro, M. Pd., serta civitas akademika SMP PCI, serta para siswa dan orang tua/wali siswa.
Ketua Yayasan Pendidikan PCI, Prof. Dadan Wildan menyampaikan bahwa dalam menyambut bulan suci Ramadhan tahun ini, Yayasan ingin memberikan pemantapan ruhani kepada seluruh civitas akademika dan keluarga besar SMP PCI sebagai bekal ilmu menjalani ibadah shaum di bulan ramadhan.
Kegiatan itu dikemas dalam PCI Serial Lecture. “Selain sebagai salah satu program unggulan kami, PCI Serial Lecture kali ini dikemas dalan kajian keislaman intensif untuk memperluas cakrawala keislaman bagi seluruh keluarga besar PCI. Kami hadirkan Al-Ustad KH. Dr. Aam Amirudin, Da’i intelektual yang banyak dikenal dan dinantikan oleh publik, kata Prof. Dadan dalam sambutannya.
Mengawali ceramahnya Ustadz Aam, mengapresiasi dan bangga kepada Yayasan Pendidikan PCI dan SMP PCI karena menghadirkan sekolah islam yang representatif serta memiliki visi sebagai sekolah yang mengusung konsep digital dan qur’ani.
Kehadiran sekolah dengan keunggulan religiusitas dan qur’ani, sangat tepat. Saat ini, sekolah harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman, kemajuan teknologi, serta tetap dapat membentuk karakter religius kepada para siswanya.
”Disini saya mendapatkan sekolah yang setiap waktunya tidak terlepas dari lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an serta dalam pembelajarannya menerapkan digitalisasi,” ungkap Ustadz Aam.
Dalam ceramahnya, Ustad Aam mengetengahkan pentingnya kedudukan anak. Anak dapat menjadi zinatun hayat atau perhiasan dunia sebagaimana termaktub dalam Al-Qur’an surat Al-Kahfi ayat 46 yang menyebutkan bahwa harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, tetapi amal kebajikan yang terus-menerus adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.
Anak juga dapat menjadi qurrota a’yun atau penyejuk mata. Mengutip surat Al Furqon ayat 74 yang artinya, dan orang-orang yang berkata: Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang mata, dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.
Sebaliknya, anak juga dapat menjadi fitnatun atau ujian dan cobaan. Mengutip Surat Al-Anfal ayat 28, yang berbunyi:
“Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah ada pahala yang besar.”
Agar anak menjadi zinatun hayat dan qurota a’yun, tentu saja perlu diberikan pendidikan yang mengedepankan nilai-nilai agama Allah, agar kelak anak-anak itu menjadi kebanggaan, penyejuk dan penentram hati kedua orang tuanya. Kebiasaan-kebiasaan dan pembiasaan yang baik kepada anak-anak harus diteladankan agar kelak menjadi rutinitas bagi kehidupan keseharian mereka.
”Pembiasaan yang baik, tentu akan terasa berat di awal, namun akan menjadi alarm biologis kedepannya. Akan ada yang kurang dan hilang saat kita dan anak-anak melewatkan sesuatu hal baik yang biasa dilakukan,” tutur Ustadz Aam.
Selain itu beliau juga memotivasi para siswa SMP PCI untuk memiliki sifat Azzam, dimana mereka harus memiliki cita-cita yang agung, semangat belajar yang tinggi, serta tepat dalam memilih lingkungan sosial.
”Sejak saat ini, ananda semua harus memiliki cita-cita yang agung, penuh semangat dalam belajar dan harus cerdas memilih lingkungan bergaul. Karena manusia akan menjadi apa tergantung dengan apa yang biasa dilakukannya. Oleh karena itu, mulai saat ini sifat Azzam harus menjadi kebiasaan siswa SMP PCI,” tutup Ustadz Aam. (BR.01)
Discussion about this post