Sumedang (BR).- Pemkab Sumedang Jajaki Kerja Sama Pengelolaan Sampah dalam kunjungan Menteri Pembangunan Denmark Mr. Flemming Moller Mortensen, Wakil Sekretaris Kebijakan Pembangunan Kementerian Luar Negeri Mr. Stephan Schonemann dan Duta Besar Denmark untuk Indonesia Mr. Lars Bo Larsen, yakni di Pusat Pemerintahan Sumedang (PPS), Selasa (6/9/2022).
Selain memperlihatkan implementasi SPBE berbasis gotong royong, kunjungan tersebut dimanfaatkan Pemkab Sumedang untuk menawarkan kerja sama kepada Pemerintah Denmark dalam pengelolaan sampah.
“Kita dipandang berhasil dalam memanfaatkan IT untuk mengatasi permasalahan kemiskinan, stunting dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Di samping itu, kita mengajak kerja sama dengan Denmark dalam pengolahan sampah,” ujar Bupati Dony Ahmad Munir, saat jumpa persnya, usai menerima rombongan.
Dijelaskan Bupati, bahwa Sumedang memiliki potensi yang cukup besar untuk untuk dijadikan sebagai energi dalam rangka mengurangi efek rumah kaca.
“Kita inginkan sampah dikelola menjadi Refuse-Derived Fuel (RDF) sebagai bahan campuran batubara untuk dijadikan sumber energi berkelanjutan,” tuturnya.
Sisi lain, sebutnya, saat ini Sumedang sendiri memiliki tiga Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yakni TPS Cibeureum, TPS Sukanyiru dan dan TPS Cijeruk. Dari tiga tersebut yang ditawarkan adalah TPS Cibeureum dengan 150 ribu ton per hari.
“Kami tawarkan pengelohan sampah di Cibeureum. Kurang lebih volume sampah mencapai 150 ribu ton perhari sehingga bisa diolah untuk dijadikan sebagai RDF. Ini baru penjajakan,” tuturnya.
Menteri Pembangunan dan Kerja Sama Denmark Mr. Flemming Moller Mortensen terkesan dengan pemanfaatan IT di Kabupaten Sumedang dalam mengatasi permasalahan stunting, kemiskinan dan memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Ia pun merespon positif kerja sama yang ditawarkan Pemkab Sumedang. Karena menurutna sejalan dengan upaya Denmark yang saat ini tengah fokus dalam mengatasi masalah sampah untuk bisa dijadikan sumber energi.
“Pemerintah Denmark tengah “concern” mengatasi permasalahan sampah. Dalam waktu dekat akan berkunjung kembali ke Sumedang untuk menindaklanjuti kerjasama ini,” imbuhnya.
Untuk diketahui, RDF merupakan metode pengelolaan sampah melalui proses homogenizers menjadi ukuran yang lebih kecil atau dibentuk menjadi pelet. Hasilnya dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan untuk pembangkit tenaga listrik. (BR-11)
Discussion about this post