Bandung (BR).- Hasil Musyawarah Daerah (Musda) Jawa Barat, memutuskan Jonny BS Nugroho secara aklamasi terpilih kembali sebagai Ketua HDCI Pengurus Daerah (Pengda) Jawa Barat untuk masa periode 2022-2025.
Musda Jawa Barat tersebut digelar di salah satu hotel di kawasan Dago, Kota Bandung, Minggu (11/9).
Sebelumnya, Jonny diamanati memimpin HDCI Pengda Jawa Barat periode 2019-2022 dan dianggap telah sukses membuat organisasi motor besar tersebut menjadi besar.
Ketua Organizer Committe Musda HDCI Jawa Barat 2022, Jiron mengatakan, terpilihnya Jonny BS secara aklamasi karena hanya ada satu kandidat tunggal yang mencalonkan diri.
“Beliau mendapat surat dukungan dari sembilan pengcab. Jadi otomatis aklamasi,” kata Jiron kepada wartawan, usai Musda.
Jiron menuturkan, setelah terpilihnya Jonny BS Nugroho sebagai ketua dua periode, maka selanjutnya akan dibentuk tim formatur untuk membantu ketua terpilih membentuk kepengurusan pada periode baru.
Ketua Umum HDCI, Irjen Pol Teddy Minahasa menjelaskan, digelarnya Musda kali ini hakikatnya menyusun organisasi HDCI dengan semangat kebersamaan, bukan semangat perpecahan apalagi mencari perbedaan.
“Jadi yang tercerai-berai kita satukan, yang berbeda kita samakan. Itu inti dari Musda kali ini,” ujar Teddy.
Jenderal bintang dua itupun berpesan agar HDCI Pengcab Jawa Barat, agar terus menjadi pelopor dan terdepan dalam membesarkan organisasi. Pasalnya, Jawa Barat adalah tempat para founders HDCI pertama kali di Indonesia yang dibentuk pada tahun 1990.
“Pesan dan harapan saya, agar Pengda Jabar tetap menjadi pelopor. Karena Jawa Barat terbanyak anggotanya dan terbesar pengurus cabangnya,” ucapnya.
Sementara itu Jonny BS Nugroho berharap organisasi yang dipimpinya untuk kedua kalinya itu bisa menjadi leader dengan semangat sauyunan dan salawasna kepada semua Pengcab HDCI di Jawa Barat.
“Kita bertekad semua harus guyub dan itu menjadi contoh pengcab dan pengda se-Indonesia,” kata Jonny..
Ia terus berkomitmen untuk menghapus stigma negatif masyarakat yang menilai jika klub motor besar adalah klub yang arogan dan ekslusif.
“Kami akan buat program dan akan terus menyosialisasikan ke masyarakat bahwa HDCI itu selalu inklusif. Karena selama ini program kita belum tersosialisasi,” terangnya.
Program-program tersebut seperti bagaimana berkendara dengan cara santun, membantu masyarakat, membantu pemerintah, hingga membantu UMKM agar terus berkembang.
“Program ini sudah berjalan dari tahun ke tahun, tapi memang belum disosialisasikan. Karena pada intinya masyarakat itu bagian dari kita. Kita ingin jadi contoh untuk seluruh pengda dan pencab di Indonesia,” pungkasnya. (BR.01)
Discussion about this post