SOREANG (BR).- Sebagai salah satu daerah penghasil berbagai busana Muslim, kabupaten bandung, terus berbenah diri untuk mendukung Indonesia sebagai mazhab busana Muslim di dunia. Pembinaan dan pelatihan dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung agar para pelaku UMKM busana Muslim di daerah dapat terus meningkatkan kualitas dan kapasitas produksinya.
Kepala Dinas Industri dan Perdagangan (Indag) Kabupaten Bandung, Hj. Popi Hopipah mengatakan, pihaknya terus mempersiapkan diri. Menyongsong Indonesia sebagai mazhab busana Muslim di dunia. Hal ini sangat penting, karena di Kabupaten Bandung sejak lama dikenal sebagai daerah produsen busana Muslim di Indonesia. Selain di dalam negeri, pakaian Muslim dari Kabupaten Bandung ini, bahkan telah melanglang ke beberapa negara seperti Malaysia, Brunai Darusalam dan beberapa negara lainnya di Asia.
“Kami terus melakukan pembinaan kepada para pelaku UMKM di Kabupaten Bandung. Para pelaku UMKM ini kami dorong untuk meningkatkan kualitas produk, karena salah satu permasalahannya adalah quality control (qc) dan juga ukuran. Selain itu, Kementrian Perdagangan juga siap memberikan pelatihan kepada para pelaku UMKM busana Muslim ini dengan mendatangkan desainer ternama untuk memberikan pelatihan kepada mereka,”kata Hj. Popi, saat di temui di sela-sela acara pelantikan dan pembinaan pengumpul zakat di Gedung Moh. Toha komplek Pemda, Selasa (23/10/18).
Hj. Popi mengatakan, pelatihan yang dilakukan bersama Kementrian Perdagangan ini, setiap angkatan dikuti oleh 50 orang pelaku UMKM bidang fashion, dan telah dilaksanakan sebanyak lima angkatan. Sehingga, telah ada kurang lebih 250 orang pelaku UMKM yang telah mengikuti pelatihan. Diharapkan, mereka yang telah mengikuti pelatihan ini bisa menularkan ilmu pengetahuannya kepada para pelaku UMKM lainnya yang jumlahnya ribuan pelaku usaha di Kabupaten Bandung.
Selain pembinaan dan pelatihan, kata Hj. Popi, untuk meningkatkan rating kawasan UMKM di Kabupaten Bandung sebagai kampung wisata. Pihaknya juga didukung oleh dinas lainnya, seperti untuk infrastruktur jalan didukung oleh Dinas PUPR, untuk penataan lingkungan oleh Dinas LH, serta bebagai dinas lainnnya.
“Sehingga nantinya sentra sentra produksi ini bisa sekaligus menjadi kampung wisata. Wisatawan bisa datang melihat langsung proses produksi. Yah termasuk di kawasan UMKM busana Muslim ini,”ujarnya.
Hj.Popi melanjutkan, saat ini ribuan pelaku UMKM tersebar di 31 kecamatan di Kabupaten Bandung. Termasuk para pelaku UMKM yang bergerak dibidang busana Muslim diantaranya banyak tersebar di wilayah Kecamatan Soreang dan sekitarnya. Kemudian juga banyak tersebar di wilayah Kecamatan Cicalengka, Cikancung dan sebagian Rancaekek yang lebih banyak memproduksi kerudung atau hijab.
“Seperti di Cicalengka itu ada kurang lebih 3000 orang pelaku UMKM, itu belum ditambah dari Cikancung dan sebagian Rancaekek. Perputaran uang disana sangat besar, setiap UMKM itu perminggunya untuk belanja bahan baku saja tidak kurang dari Rp 50 juta, itu belum ditambah upah pekerja dan lainnya. Itu belum ditambah oleh para pelaku UMKM busana Muslim yang banyak terdapat diwilayah Soreang dan lainnya, jadi potensinya sangat besar,”katanya. (BR.01)
Discussion about this post