Pameungpeuk (BR).- Dari tiga lokasi khusus rechecking, Kabupaten Bandung masuk dalam dua kategori pada lima lomba Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) tingkat Jawa Barat (Jabar). Hal tersebut disampaikan Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi Jabar Atalia Praratya Ridwan Kamil, saat memberikan sambutan pada acara Rechecking Lima Lomba dalam rangka Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK – Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) Tingkat Jabar di Desa Sukasari Kecamatan Pameungpeuk, Selasa (30/10/2018).
“TP PKK Kabupaten Bandung sudah mendapatkan rechecking terkait lima lomba. Dari tiga tim, yakni Kabupaten Bandung, Kota Depok dan Kabupaten Karawang. Alhamdulillah Kabupaten Bandung masuk dalam dua kategori, yaitu tertib administrasi PKK dan Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) PKK,” tuturnya.
Atalia berpendapat, sepuluh program pokok PKK tidak akan pernah lepas dari program pemerintah. Oleh karena itu, PKK harus mampu mendorong kinerja pemerintah. “Saat perjalanan kesini, kami melihat bagitu banyak pembangunan di Kabupaten Bandung. Apa yang dilakukan pemerintah ini akan menjadi PR bagi kita semua. Oleh karena itu, melalui program-program turunan mulai dari pusat sampai provinsi mari kita dorong sesuai dengan kebutuhan wilayah masing-masing,” ungkap perempuan yang juga Istri Gubernur Jabar H. M. Ridwan Kamil itu.
Menurut Atalia, TP PKK Kabupaten Bandung sudah menghasilkan karya nyata. Melalui program yang luar biasa, juga dengan nama yang menarik, membuat masyarakat tergerak untuk ikut membantu merealisasikan program PKK secara lebih masif lagi.
“Saya melihat program-program yang menarik, seperti Sersanbuki (Seribu Tempat Sampah buat Kita) dan Toska (Toilet Sehat Untuk Kita), keduanya sangat penting untuk disosialisasikan. Tidak hanya untuk sekolah, program ini juga harus masuk mulai dari level PAUD (Pendidikan Usia Dini). Selain itu, Si Kasep (Sistem Kantin Sehat Pelajar) yang merupakan sistem bagaimana anak-anak atau pelajar harus mendapatkan gizi terbaik termasuk dari sisi jajanannya,” urainya.
Untuk inovasi, TP PKK Jabar akan membuat program sekolah untuk perempuan. Hal itu menurutnya penting, mengingat masih banyaknya perempuan yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan trafficking khusnya di Jabar.
“Ini bukan lembaga formil atau jalur akademik. Disini lebih kepada bagaimana perempuan-perempuan ini mendapatkan pengalaman dan wawasan, sehingga mereka mampu menerjemahkan kehidupan ini dengan lebih baik. Untuk kurikulumnya sendiri akan ada bina keluarga, juga peningkatan perekonomian, yang nantinya akan dikolaborasikan dengan kebutuhan perempuan di daerah masing-masing,” imbuh Atalia.
Sementara itu Ketua TP PKK Kabupaten Bandung Hj. Kurnia Agustina Dadang M Naser mengatakan, semakin banyaknya wanita yang berkiprah dan ambil bagian dalam program PKK, diyakini akan meningkatkan Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM) Kabupaten Bandung.
“Wanita tidak bisa dipisahkan dari kemajuan perkembangan suatu peradaban baik itu di desa, kelurahan maupun kecamatan. Dengan semakin banyaknya ibu-ibu yang ambil bagian, mudah-mudahan peningkatan IPM Kabupaten Bandung turut disumbangkan lewat tangan dingin para ibu-ibu ini. Wacana kedepannya PKK akan mengadakan kelas ibu hebat. Ini merupakan dukungan bagi perempuan Kabupaten Bandung, agar semakin termotivasi, teredukasi dan membawa kemanfaatan untuk daerah binaannya,” ungkap Kurnia.
Kurnia berharap, perempuan Kabupaten Bandung tidak hanya berperan dalam even perlombaan saja, namun juga harus bisa menjadi agen perubahan. “Ketika melihat kondisi lapangan, Tim Rechecking menyampaikan kekaguman terhadap ‘Hatinya PKK’ dan administrasi PKK di Kabupaten Bandung. Selain itu, alhamdulillah UP2K Desa Sukasari meningkat dari tahun ke tahunnya. Semoga peran aktif perempuan dalam PKK ini, disertai dengan motivasi untuk menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing,” pungkas Kurnia. (BR. 01)
Discussion about this post