RANCAEKEK (BR).- Warga Kecamatan Rancaekek mengeluhkan buruknya drainase di sepanjang Jalan Kaum Depan Masjid Agung Rancaekek.
Camat Rancaekek, kabupaten Bandung, Baban Banjar mengatakan, beberapa hari lalu benteng masjid agung Rancaekek ambrol akibat terendam banjir.
Baban menjelaskan, banjir yang merendam halaman dan masjid agung tersebut diakibatkan jeleknya drainase selokan di sepanjang jalan depan masjid agung tersebut.
“Aliran air drainase dipinggir masjid tidak lancar sehingga air merendam masjid dan mengakibatkan robohnya benteng dan pagar hingga kurang lebih 50 meter dengan kerugian materi kurang lebih mencapai 100 juta rupiah,” jelas Baban saat ditemui di Rancaekek kemarin, (24/1).
Menurut Baban, sejak beberapa pekan lalu wIlayah rancaekek diguyur hujan. Karena saluran drainase kurang maksimal, mengakibatkan genangan air selalu terjadi. “Beberapa hari lalu, warga sudah berupaya memperbaiki secara gotong-royong. Tapi belum bisa maksimal,”akunya.
“Kami berharap, kepada dinas terkait agar segera memperbaiki drainase di sekitar masjid agung. Karena, kalau dibiarkan dihawatirkan mengganggu aktivitas kegiatan. “Harus segera ada penanganan dari dinas terkait, karena itu sarana umum,” katanya.
Hal yang sama dikatakan, ketua KUA Kecamatan Rancaekek, Asep Fatrurahman, menurutnya kondisi drainase yang jelek membuat saluran air tidak mengalir dengan baik. Sehingga beberapa fasilitas dan sarana masjid mengalami kerusakan, akibat luapan Air dari selokan hingga mencapai 1 meter lebih, dan merobohkan bangunan pagar masjid Raya Rancaekek sepanjang kurang lebih 30 meter.
“Ya kondisi drainase buruk mengakibatkan, 30 meter benteng mesjid ambruk,” jelas Asep.
Lebih lanjut, Asep menuturkan untuk perbaikan benteng sedang dilakukan warga dan pengurus masjid, namun belum maksimal. Tapi untuk perbaikan drainase, dirinya berharap kepada pemerintah melalu dinas terkait agar melakukan perbaikan dan normalisasi drainase di wilayah Rancaekek. “Harus ada perbaikan dan normalisasi saluran, sehingga aliran air bisa mengalir dengan baik,” pungkasnya. (BR.01)
Discussion about this post