Kota Tasikmalaya, (BR).—Letkol Inf Raden Henra Sukmadjidibrata, S. I. P. Dandim 0612/Tasikmalaya mendampingi Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Erwin Jatniko menghadiri Apel Akbar, Kirab dan Silaturahmi Kader Penggerak NU Jawa Barat bertempat di Stadion Wiradadaha Komplek Olah Raga Dadaha Kelurahan Nagarawangi Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya. Minggu, 22/10/2023.
Dalam Rangka Hari Santri Nasional 2023 Tingkat Provinsi Jawa Barat dengan tema Jihad Santri Jayakan Negeri penanggung jawab kegiatan Ketua FPP Kota Tasikmalaya KH. Nono Nurul Hidayat, kegiatan tersebut dihadiri l.k 20.000 orang mulai pukul 09:00 WIB sampai selesai.
Hadir dalam kegiatan tersebut Pj. Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin, Wakil Ketua DPRD Prov. Jabar H. Oleh Soleh, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Erwin Djatniko, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol. Dr. Akhmad Wiyagus, S.I.K., M.Si., M.M., Kepala Kemenag Provinsi Jawa Barat Drs. H. Ajam Mustajam, M. Si, Pj. Wali Kota Tasikmalaya Dr. Cheka Virgowansyah, S.STP.,ME, Ketua DPRD Kota Tasikmalaya H. Aslim, SH.,M.Si, Dandim 0612/Tasikmalaya Letkol Inf. Raden Henra Sukmadjidibrata, S.IP, Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP SY Zainal Abidin, S.I.K, Danlanud Wiriadinata Tasikmalaya Letkol Pnb. Adi Putra Buana, M.IPol, Danwingdik 600/Kal diwakili Kasibinjas Wingdik 600/Kal Lettu Kes Dwijo Mulijono, Sekda Kota Tasikmalaya Drs. H. Ivan Dicksan Hasanuddin, M.Si, Plt. Kepala Kemenag Kota Tasikmalaya H. Yayan Herdiana, M.Pd, Ketua MUI Provinsi Jawa Barat Prof Dr. KH. Rahmat Syafe’i, Ketua PW NU Jawa Barat K.H. Juhadi Muhammad, Ketua FPP Provinsi Jawa Barat K.H. Dr. Edi Komarudin, Ketua MUI Kota Tasikmalaya KH. Asep Abdulloh, Ketua MUI Kab. Tasikmalaya KH. Ii Abdul Basit, Ketua FPP Kota Tasikmalaya KH. Nono Nurul Hidayat, Perwakilan PC. NU Kota Tasikmalaya, Ketua PC. NU Kab. Tasikmalaya KH. Atam Rustam, M.Pd, Ketua PC. NU se- Jawa Barat dan Ketua Ormas Islam Kota Tasikmalaya serta undangan lainnya.
Amanat pj Gubernur Jawa Barat bahwa, Hari Santri Nasional diresmikan Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015. Kepres diputuskan pada 15 Oktober 2015 yang didasari pada sejarah santri saat masa kemerdekaan. Ulama dan santri pondok pesantren berperan besar dalam perjuangan Indonesia mempertahankan kemerdekaan, kegiatan ini dalam rangka untuk mengenang dan menghormati resolusi jihad, pesantren adalah sebuah lembaga pendidikan agama khas Indonesia khususnya Jawa Barat, telah menjadi sebuah lembaga yang sudah mengakar dalam masyarakat.
Pesantren mempunyai peran yang besar dalam mencerdaskan anak bangsa melalui pendidikan agama, sebuah lembaga pendidikan yang keberadaannya jauh sebelum Indonesia merdeka. Pondok pesantren lahir berbarengan dengan sejarah awal dakwah Islam di Indonesia khususnya di pulau Jawa.
Kita turut prihatin atas peristiwa yang terjadi di Palestina, kita do’akan semoga Rakyat Palestina ada dalam Lindungan Allah SWT. (BR-08)
Discussion about this post