Bandung (BR.NET).- Songsong Awal Tahun 2024, Yayasan Pendidikan Prima Cendekia Islami, hadirkan PCI KIDS Islamic Playgroup di Baleendah. Hal itu dikemukakan oleh Prof. Dr. Dadan Wildan, Ketua Yayasan Pendidikan Prima Cendekia Islami dalam obrolan akhir tahun di kantornya.
” Dengan berakhirnya tahun 2023, Tahun 2024 harus memiliki nilai dan lebih bermakna bagi umat. Resolusi untuk tahun 2024 harus lebih bermakna dari tahun sebelumnya”.
Untuk tahun 2024 yang tinggal beberapa jam lagi kami akan menghadirkan dua lembaga pendidikan, yakni Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang diberi nama ” PCI KIDS ISLAMIC PLAYGROUP “.
Sebuah Kelompok Bermain Islami untuk anak usia 2 sampai 4 tahun. Dan satu lagi SMA Prima Cendekia Islami (SMA PCI) sekolah menengah bernuansa taruna islami, ujar Prof. Dadan, saat berada di Kampus SMP. PCI, Pada Sabtu 30 Desember 2023.
Menurut Prof. Dadan mengemukakan, rencana menghadirkan PCI KIDS dan SMA PCI, selain untuk mengembangkan lembaganya, juga banyaknya permintaan dari orang tua siswa. Orang tua siswa yang menyekolahkan anaknya di SMP Prima Cendekia Islami (SMP PCI), berharap dapat melanjutkan ke SMA yang pola pendidikannya tidak jauh berbeda bahkan harus lebih baik dari yang pernah diterima di SMP PCI. Insya allah, untuk SMA PCI masih mencari tempat yang tepat. Sudah ada tiga lokasi yang berdekatan dengan SMP PCI, namun masih dipertimbangkan secara matang, Tuturnya.
Yang paling dekat, dan insya allah akan dibuka di bulan Februari 2024 adalah PCI KIDS Islamic Playgroup. Pendidikan Anak Usia Dini dalam bentuk Kelompok Bermain Islami. Kelompok Bermain Islami ini nampaknya masih belum banyak, terutama dengan biaya dan waktu yang fleksibel. Kami mencoba mendisain PCI KIDS ini dengan menerapkan pilihan iuran per kedatangan, iuran mingguan, atau iuran bulanan, Jelas Prof. Dadan.
” Pilihan waktu juga dibuat fleksibel, orang tua dapat memilihkan kelompok bermain di kelas pagi atau kelas petang. Selama ini, kebanyakan kelompok bermain hanya menyediakan waktu di pagi hari. Padahal, banyak orang tua siswa yang di pagi hari disibukan dengan rutinitas rumah tangga. Makanya kami siapkan alternatif kelas petang “.
Selain itu Diutarakannya, Kami juga mencoba kelas bermain di hari sabtu dan minggu. Ini terobosan baru dari kelompok bermain pendidikan anak usia dini. Pertimbangannya, banyak orang tua yang tidak punya waktu di hari kerja untuk mendampingi buah hatinya, Untuk pendaftaran, juga fleksibel. Bisa daftar kapan saja. Bisa masuk kelas kapan saja, ujar Staf Ahli Menteri Sekretaris Negara yang menaruh perhatian besar pada dunia pendidikan ini.
” Untuk materi belajar dan bermain, kami sajikan dengan Metode Belajar dan Bermain Montessori temuan dari Dr. Maria Montessori. Metode Montessori ini mengasah kemandirian, keaktifan, serta kreativitas mengeksplorasi melalui berbagai kegiatan kolaboratif. Metode Montessori fokus terhadap aspek perkembangan anak secara keseluruhan, seperti aspek sosial, emosional, kognitif, hingga fisik, ” Terang Dadan Wildan.
Materi Kelompok Belajar dan Bermain dengan Metode Montessori ini, kami coba terapkan dengan pembagian waktu yang jelas dan materi yang menarik. Misalnya untuk hari Senin, Kelompok ABATASA; Early Reading Qur’ani. Materi pengenalan huruf-huruf Al-Qur’an. Hanya untuk mengenal huruf. Tidak diharuskan untuk bisa membaca.
Hari Selasa, materinya lain lagi. Materi Kelompok Bermain dengan topik Story and Movie: Islamic Story and Movie Islamic. Nonton film kartun islami. Bukan berarti nonton penuh. Misalnya penayangan animasi islami lima menit, guru lalu mereview, menjelaskan, dan mengajak bermain peran dari film animasi islami itu.
Hari Rabu, Kelompok ABECEDE; Early Writing and Reading. Juga sama, hanya untuk mengenalkan huruf latin sambil bermain. Bukan untuk bisa membaca Jelas Prof. Dadan.
Sementara hari Kamis, Kelompok bermain Motorik: Sport, Robotic, and Drawing. Dan hari Jum’at, secara khusus untuk Kelompok Bermain Religious and Culture Islamic: Islamic Art and Craft. Selain itu, juga tersedia kelas khusus, Hari Sabtu dan Minggu dengan pilihan materi belajar dan bermain. Juga pemisahan kelas kelompok bermain anak laki laki dengan kelompok bermain anak perempuan. Pertimbangannya, kami ingin menegaskan materi bermain, alat alat permainan, dan lingkungan bermain yang berbeda antara maskulin dan feminim, Tukas Dadan Wildan yang juga sebagai salah seorang Staf Ahli Menteri Sekretaris Negara. *****
Discussion about this post