Kamis, 23 Oktober, 2025

Gus Muhaimin, Temui Para Petani

Kab. Bandung (BR.NET).-Calon Wakil Presiden RI A. Muhaimin Iskandar yang berpasangan dengan Capres Anies Rasyid Baswedan atau yang akrab disebut Pasangan AMIN menemui ratusan petani di kawasan Si Jalak Harupat Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (3/1/2024).

WAJIBDIBACA

Kabupaten Bandung Calon Wakil Presiden RI A. Muhaimin Iskandar temui ratusan petani di kawasan Si Jalak Harupat Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (3/1/2024).

Gus Muhaimin sapaan akrab Muhaimin Iskandar memberikan kesempatan kepada sejumlah petani untuk bertanya atau berdialog terkait dengan kondisi yang dialami para petani di Indonesia, khususnya di Kabupaten Bandung.

Saat itu, sejumlah petani mengungkapkan terkait dengan kondisi kelangkaan pupuk, impor pangan, petani milenial dan hal lain yang berkaitan dengan kebutuhan para petani Gus Muhaimin yang saat itu didampingi Ketua Fraksi PKB DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal, Ketua DPW PKB Provinsi Jawa Barat Syaiful Huda, Ketua DPC PKB Kabupaten Bandung Dadang Supriatna langsung merespon aspirasi atau curhatan para petani.

Pada pertemuan Gus Muhaimin dengan para petani se-Kabupaten Bandung dengan mengusung tema “Nitip Gus!”. “Petani sejahtera bersama AMIN”.
Sejumlah petani pun memasang spanduk dengan bertuliskan “Bantu petani kecil”

“Bantu sarana produksi pertanian”, “Akses bantuan pinjaman permodalan bagi petani kecil”, “Pupuk mudah dan murah”, dan “Pupuk subsidi di buka untuk semua komoditas”.

Seusai berdialog dengan para petani, Gus Muhaimin mengungkapkan isu dan tantangan bidang pertanian sama di semua daerah di Indonesia. “Yang pertama kelangkaan pupuk sekaligus untuk mencari inovasi untuk pupuk alternatif. Ini yang harus disediakan dan difasilitasi oleh negara dan pemerintah,” kata Gus Muhaimin, Cawapres yang diusung PKB, Nasdem, PKS dan Partai Ummat.

lanjutnya, harga pupuk produksi pertanian yang dilepas ke pasar, tidak stabil dan cenderung merugikan para petani. Sehingga biaya produksi tinggi, tetapi harga jualnya rendah. “Ini yang membuat petani enggak untung. Makanya, nanti pemerintah kalau Pasangan AMIN menang, ambil alih offtaker semua dari seluruh produk pertanian menjadi tanggung jawab pemerintah untuk membelinya,” tutur Gus Muhaimin.

Sebab apa, imbuh Gus Muhaimin, dengan posisi ini maka petani harus untung, sehingga mau dan terus berproduksi. “Kebutuhan pangan kita sangat amat besar dan harus dipikirkan menjadi prioritas nasional.

Karena itu, ia berharap petani itu harus didengar masukannya, sehingga tidak ada lagi beli alat pertanian yang enggak kepakai dan itu banyak sekali terjadi.“Ini anggarannya tersentralistik di pusat. Karena itu anggaran harus sudah mulai digeser di bawah. Supaya belanja alat-alat pertanian disesuaikan dengan kebutuhan riil masing-masing daerah yang berbeda-beda,” ucapnya.

Disitulah, disebutkannya, keberanian pemerintah untuk lebih memprioritaskan kondisi lokal masing-masing para petani. “Itu kira-kira kondisi hasil dialog dengan para petani di Kabupaten Bandung,” ujarnya.

Ia pun mengungkapkan salah satu agenda penting, itu pupuk alternatif di bidang kebutuhan-kebutuhan para petani, yaitu pupuk organik. Ia pun menyebutkan ada salah satu petani yang berhasil mengelola produk-produk pertanian obat-obatan yang ditopang oleh pupuk organik.

“Satu tarikan napas di dalam pertanian dan kelautan itu adalah peternakan, perikanan dan kelautan. Sehingga peternakan harus menjadi prioritas di dalamnya. Sehingga kebutuhan kambing etawa, kebutuhan daging, kebutuhan susu, kebutuhan seluruh protein nasional kita satu kesatu dalam revolusi agro maritim.
Ini menjadi satu kesatuan, sehingga peternakan mendapatkan ekosistem yang produktif. Ekosistem antara produksi dan konsumsi,” tuturnya

Ia mengatakan dari seluruh rangkaian problem yang tidak diatasi dengan baik ini, ada peran mafia, ada peran yang memanfaatkan kelemahan sejumlah pihak.“Ini harus dibersihkan sembari revolusi agro maritim,” katanya. ***

Berita Selanjutnya

Discussion about this post

KOLOM