Sabtu, 11 Oktober, 2025

RWS Gelar Saresehan Adat Budaya Transformasi Kerajaan Sumedang

Sumedang (BR NET).- Transformasi Kerajaan Sumedang Larang, penerus Kerajaan Padjadjaran dalam Rukun Wargi Sumedang (RWS), bekerjasama dengan Pemkab Sumedang dalam gelar sarasehan di Gedung Negara Sumedang, Minggu 21 April 2024.

WAJIBDIBACA

Tampak hadir Tokoh Masyarakat Sumedang, Nonoman Bendahara Umum Puseur, Sekcam Sumedang Selatan, Danramil Sumedang Kota, Kalpolsek Sumedang Selatan, Disbudparpora Kabupaten Sumedang serta tamu undangan lainnya.

Supriatna Avip, selaku Ketua RWS Cabang Sumedang, mengatakan, kegiatan ini dalam rangka saresehan adat budaya Rukun Wargi Sumedang dan Kerajaan Sumedang Larang penerus Kerajaan Sumedang Larang.

“Kami atas nama RWS Cabang Sumedang mengucapkan Minal aidzin wal faizin. Alhamdulillah, di hari Jadi Sumedang yang ke- 446 ini, kami dari keturunan Kerajaan Sumedang Larang mempresentasikan antara ruruhan, kemandalaan dan bubuyutan,” ungkapnya.

Dimana, kata dia, dalam kegiatan kali ini dihadiri 26 Kemandalaan (dari 270 desa), dan 26 Kecamatan jadi rurukan, bubuyutan.

“Nah ini yang menjadi wargi-wargi kita, ada di Sumedang dan harus mengetahui bahwa memang sejarah terulang kembali. Bahwa memang penerus Padjadjaran adalah kami semua,” tegas Avip.

Menurutnya, fungsi daripada RWS ini untuk memperkenalkan bahwa kita adalah keturunan-keturunan leluhur Pangeran Sumedang, jadi di AD/art bahwa leluhur kami dari eyang aji putih dan sekh Datuk Kahpi.

“Kami semua keturunan-keturunannya yang dibungkus (dibeungkeut) dari lembaga yaitu RWS dan termasuk Yayasan Pangeran Sumedang yang tidak bisa dipisahkan dengan RWS,” katanya.

Avip pun berharap, kewargian yang ada di 270 Desa, 26 Kecamatan antara kemandalaan, rurukan dan bubuyutan itu mengetahui tentang sejarah yang seaslinya.

“Makanya, mohon maaf itu di judulnya “Inggis Ku Bisi Rempan Ku Basa Palias Jati Kasilih Ku Kunti Lojor Teu Meunang Diteukteuk Pondok Teu Meunang di sambung Saujratna,” jelasnya.

Sisi lain, Avip juga mengingatkan, kalau sejarah yang mengatakan ini dan merupakan perjalanan-perjalanan leluhur sampai detik ini.

Dengan itu akan presentasikan di 26 Kemamandalaan bahwa Rukun Warga Sumedang itu ada 270 Desa, leluhur-leluhur itu ada yang sudah dibuktikan para tokoh, Kuncen, situs dan sejarah.

“Dan ini yang akan memberikan kontribusi besar buat dikatakan Sumedang Puseur Budaya Sunda, kami implementasikan dan kami akan bersonding dengan pemerintah kabupaten sumedang bahwa benar adanya puseur budaya Sunda ada di Sumedang,” tutup Supriatna.

Sementara itu, Nonoman Bendahara Umum Puseur, Agus Muslim, merasa kecewa dengan Pj Bupati Sumedang yang tidak hadir dengan alasan jalan-jalan ke Jatigede

Ini acara Pemerintah Sumedang, ungkap Agus Muslim, dan dia kepala Pemerintahan, kami di sini sedang saresehan bagaimana budaya itu menyangkut kehidupan kami hari ini dan ke depan, padahal kami itu berharap banyak bisa ngobrol.

“Saya malu dengan TNI/ Polri dengan undangan yang lain hadir dan ini malahan jalan- jalan ke Jatigede dan khusus Jatigede bagi kami masalahnya sensitif sekali, kenapa? Karena disana ada makam leluhur kami, sebetulnya hati ini enggak rela, tapi kami ikhlaskan untuk Negara Republik Indonesia pek dikeumplang karena itu keur kemaslahatan kabeh,” ucapnya.

Tapi hate mah intinya kami ini ingin diubaran lah (Intinya kami ingin hati kami itu terobati), kata dia, jadi beri kami harapan kedepan biar kami tidak ingat makam leluhur kami hilang gak mungkin kami nyelam, kan begitu.

Besok ini harapan Sumedang ini jadi kota Internasional wajar kalau kami menuntut, kenapa?

“Bupati Sumedang, DPR Sumedang, pejabat Sumedang itu kan dipilih orang Sumedang, besok urang Sumedang tenggelam habis Bupati kan bukan mereka. Ini kan urusan bersama, Pemerintah dengan masyarakat ingat Pemerintah itu bukan penguasa, kedaulatan itu ada di kami,” kata Agus.

Nonoman Bendahara Umum Puseur, itupun menambahkan, ini apa alasannya, jadi satu kecewa, kedua itu alasannya, ketiga kami ingin tanya apa alasannya membatalkan kehadiran Pj Bupati Sumedang dia malah jalan- jalan ke Jatigede.

“Saya akan tanya dan silakan melalui media, apakah ini menyepelekan kami dan tidak mau berhubungan komunikasi dengan kami bilang sama saudara Yudia yang katanya PJ Bupati Sumedang,” pungkasnya. (Gani)

Berita Selanjutnya

Discussion about this post

KOLOM