GARUT, (BR-NET) – Ikatan Pelajar Muhammadyah (IPM) Kabupaten Garut gelar Konfrensi Pimpinan Daerah (KOPINDA) Pra Musyda ke-XXII bertempat di Sekretariat DPD Muhammadyah Garut Jln.Pembangunan Tarogong Kidul Garut.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadyah Kabupaten Garut menyebutkan Kopinda adalah kegiatan musyawarah sebelum terselenggaranya musyawarah tertinggi/pramusda.
“Kegiatan hari ini adalah Konpida Pra Musyda IPM Kabupaten Garut musyawarah sebelum terselenggaranya musyawarah tertinggi, kalau di IPM namanya Kopinda sedangkan di Muhammdyah namanya muspinda. Jadi kegiatan hari ini rumusan-rumusan akan digunakan di Musda nanti,” katanya.
Musyda itu, dijelaskan dia, eksekusi pelaksanaan, hari ini rumusannya termasuk untuk menyeleksi kepemimpinan misalnya sekian puluh di Musyda nanti diputuskan. Kegiatan hari ini, kata dia, sangat strategis dan dibutuhkan untuk IPM.
“Sebagaimana temanya harapan saya hari ini mungkin pelajar tapi kedepannya mereka calon pimpinan karena sudah berlatih dikepimpinan. Kita butuh kepemimpinan di masa depan yang visioner kesiapan berkolaborasi dengan kekuatan manapun termasuk yang kita selalu ingatkan ke mereka itu berlatih menjadi pemimpin yang melayani,” tandasnya.
Dengan digelarnya Konpida Pra Musdya ke-XXII ini, Ketua PDM Agus Nugraha berpesan jaga kebersamaan dan persatuan karena itu menjadi kekuatan buat IPM.
“Saya berpesan lakukan dengan serius dan penuh keyakinan bahwa potensi kita banyak tinggal bersatu dan menjadikan kekuatan bersama sebagai suatu pilihan tanpa harus kita berpikir lagi kedepan itu pecah belah dan bubar-bubaran yang harus ingatkan bahwa persatuan yang menguatkan kita sekalian,” ucapnya.
Sekretaris Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat yang juga Ketua Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pengembangan Masjid (LPCRPM) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Garut, H. Ahab Sihabudin, S.H.I, menyerukan pentingnya peran generasi muda Muhammadiyah untuk kembali menjadi produsen pemimpin nasional.
Menurutnya, Konpida justru memiliki nilai strategis lebih tinggi dibanding Musda, karena di sinilah arah dan karakter kepemimpinan kader muda IPM ditempa dan diproyeksikan untuk masa depan bangsa.
“Konpida ini lebih utama sebetulnya dibandingkan dengan Musyda, karena dari sinilah lahir arah dan gagasan besar kader pelajar Muhammadiyah,” ujar Ahab di hadapan peserta forum.
H. Ahab menegaskan, Muhammadiyah memiliki “DNA kepemimpinan nasional” yang terbukti sejak masa perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Ia menyinggung fakta sejarah bahwa banyak tokoh besar bangsa merupakan kader Muhammadiyah.
“Kalau tanpa Muhammadiyah, mungkin kemerdekaan ini prematur. Karena sebagian besar pemimpinnya berasal dari Muhammadiyah,” ucapnya
Masih di tempat yang sama Ketua IPM Kabupaten Garut, Dwi Azhar Ramdani menyebutkan pelaksanaan Pramuusda Konpida PraMusyda adalah rangkaian pelaksanaan Musda sesuai dengan AD/ART harus dilaksanakan dan sebagai penunjang pelaksanaan Musda.
“Penentuan isu-isu stragis. Sebetulnya Musyda berjalan nanti ditentukan pada hari ini,” katanya.
Konpida ini, dijelaskan dia, yang paling utamanya satu penetapan calon formatur tetap Musda ke-XXII dan yang kedua tata tertib pemihan Musda dan yang ketiga pembahasan tata tertib Musda ke-XXII IPM Garut yang akan dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober 2025.
Teknis pelaksanaan hari ini, disebutkan Ketua Pelaksana Kopinda PraMusyda ke-XXII Hilmi Muhamad Sani, kita membahas dan menkordinir kader-kader yang memiliki itikad baik untuk melanjutkan estapet perjuangan IPM di Kabupaten Garut.
“Setelah kemarin kita menjaring bakal calon formatur yang hadir hari ini dan sekarang penentuan mereka yang sudah daftar bisa mencalon di Musda nanti di seleksi terimanya atau tidak oleh kami panitia Kopinda PraMusyda ke-XXII,” katanya.
Yang sudah terjaring oleh panitia itu sebanyak 21 orang tapi ini yang menadi data sementara karena ditetapkan hari ini ada yang tereleminasi dengan beberap faktor terutama persyaratan administrasi, rekomendasi-rekomendasi yang diberikan pimpinan cabang kepada mereka sebagai bakal calon formatur.
Di acara Konpida Pra Musyda ke – XXII, disebutkan dia, dihadiri perwakilan 19 cabang .”Alhamdulillah seuai dengan keinginan kami bahwasanya PDIPM kedepan ingin ada keterwakilan dari seluruh Pimpinan Cabang yang ada di Kabupaten Garut. Seluruh dari 19 PC. IPM Garut sudah ada yang terdaftar sebagai bakal calon formatur,” ujarnya.
Lanjut dia, ada sesuatu yang berbeda dari musyawarah-musyawarah sebelumnya seperti persyaratan administrasi dan surat mandat dan kesiapan dan menepuh perkaderan formal dan juga tambahannya para calon harus hapal Alqur’an miimal satu juz. (Dadang).
Discussion about this post